Ilustrasi, sumber : liputan6.com |
Kalau mau jujur saat ini apa sih yang tidak bisa dilakukan secara daring atau online? Semua hal bisa kita lakukan, mulai dari beli baju, makanan sampai berbincang dengan orang-orang yang tinggal berkilo-kilo jauhnya dari kita bisa kita lakukan lewat gawai yang kita pegang.
Tapi sebenarnya apa memang semua fasilitas yang dipermudah oleh internet ini baik untuk kita? Eits..tunggu dulu.
Jaringan internet yang memudahkan kita berhubungan dengan orang lain ini pun seperti mata pisau yang tajam, yang bisa sangat berguna buat penggunanya atau bahkan mencelakakan.
Salah satu bahaya berinternet secara bebas adalah kita bisa berkomunikasi dengan banyak orang tanpa terikat oleh jarak dan waktu, meski kita tinggal di Jakarta kita bisa saja berhaha-hihi dengan orang-orang dari berbagai negara.
Semakin bebasnya kesempatan untuk saling berhubungan orang-perorang ini tak ayal membuat banyak bermunculan bahaya yang mengintai pengguna internet, terutama anak-anak dibawah umur.
Para Predator anak berkeliaran bebas di dunia maya, siap menerkam anak-anak kita.
Beberapa kasus pasti pernah kita dengar bagaimana para Predator anak ini berusaha mengelabui pengguna jejaring sosial terutama anak dibawah umur dengan beragam cara, sehingga nafsu mereka terpuaskan.
Bagaimana mereka bisa masuk dan merusak mental anak-anak kita? Awalnya mereka akan mencari mangsanya di jejaring sosial, anak-anak dibawah umur adalah sasaran empuk mereka.
Selanjutnya para predator ini akan berusaha mendekati dengan segala cara, mereka selalu menempatkan diri sebagai sosok yang care dan selalu menyediakan waktu dan perhatian untuk anak-anak ini.
Predator ini memiliki cara yang halus saat mendekati anak-anak kita |
Setelah merasa kedekatan sudah cukup intens dan si anak merasa nyaman, maka mereka akan semakin intens menghubungi si anak.
Lalu apa tujuan mereka setelah itu? Seorang predator akan merasa puas bila bisa mengirimkan gambar-gambar tak senonoh yang bisa merusak mental anak kita.
Tidak hanya itu mereka akan berusaha melakukan komunikasi yang lebih jauh, seperti melakukan panggilan suara dan video, dengan menyuruh si anak melakukan sesuatu yang membuat syahwat mereka terpuaskan.
Tidak hanya itu mereka juga akan menyimpan dan menyebarkan foto-foto anak kita dikalangan mereka dan menjadi konsumsi pemuas nafsu mereka.
Sumber indonesiabaik.id |
Kalau sudah seperti itu ngeri kan Ma? Semoga anak-anak kita terhindar dari kejahatan dunia maya yang seperti ini yah..
Tips menghindarkan anak dari kejahatan seksual di dunia maya.
Setelah tahu bagaimana bahayanya para predator anak ini yang bebas berkeliaran di dunia, kita sebagai Orangtua kudu wajib waspada donk..berikut ada beberapa tips yang bisa kita terapkan
- Selalu jelaskan kepada anak bagaimana berinteraksi yang sehat di internet, hindarkan melakukan chat orang-perorang dengan orang yang tidak dikenal, apalagi melakukan panggilan suara dan video.
- Selalu dampingi anak bila sedang menggunakan media sosial, bila perlu anak yang belum cukup umur sebaiknya tidak memiliki akun media sosial sendiri.
- Batasi anak dalam mengakses situs-situs yang memang tidak diperuntukkan bagi anak-anakdengan menggunakan fitur Kontrol Orangtua.
- Jalin kedekatan atau bonding yang baik dengan anak, sehingga anak tidak pernah merasa tidak diperhatikan.
- Kenalkan sex edukasi pada anak, ajarkan pada anak bagian-bagian tubuh yang tidak boleh dilihat atau dipegang Oranglain selain Orangtua dan Tenaga medis.
- Batasi kepemilikan gawai untuk anak, anak hanya bisa memiliki gawai secara pribadi saat mereka sudah berusia 13 tahun keatas, itupun tetap dalam pantauan Orangtua.
No comments:
Post a Comment