Memperhatikan tumbuh kembang anak itu seru lho.. usia dimana anak menyerap segala sesuatu yang didengar, dilihat, dicium dan dirasa, istilahnya semua inderanya sedang berkembang dengan baik,tahap perkembangan anak ini pula yang saya lalui saat ini, diusianya yang menginjak angka ke6, Hania sedang gencar-gencarnya mencari tahu tentang semuanya, ada saja yang dilakukan, ga pernah bisa diam pokoknya, dan untuk semakin menunjang perkembangannya ini, saya selalu berusaha memberikan stimulasi yang tepat untuk usianya, memancingnya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang apa saja yang dia temui dan lihat, atau membicarakan hal-hal yang dianggapnya menarik
“ Kakak..lihat! kucingnya lucu yah, tahu tidak, warna kucing itu apa ya? Kakak mau gendong ?”
Pertanyaan-pertanyaan pancingan seperti itu biasanya berhasil untuk menstimulai kemampuan berpikirnya, sekaligus menerapkan pendidikan karakter kepada hania, saya selalu sempatkan waktu bersamanya untuk bermain untuk sekaligus menstimulasinya, seperti bermain masak-masakan atau dokter-dokteran.
Biasanya lewat permainan-permainan sederhana bersama saya itu, secara tidak langsung terkadang Hania menunjukkan cara mengendalikan emosi dan kemampuan bersosialisasinya dengan baik, seperti saat kami bermain dokter-dokteran, saya berpura-pura mengeluh sakit di bagian tubuh tertentu, dan dia dengan cekatan melakukan tindakan seperti berusaha melakukan pertolongan, dan menunjukkan empatinya pada saya yang pura-pura sakit, lucu sekali..
Atau kalau kebetulan dia bermain dengan teman-temannya, sengaja saja siapkan cemilan atau minuman untuk dibagikan ke teman-temannya, saya ingin menstimulasi kebiasan berbagi yang Hania miliki, dan ternyata dia tidak segan untuk membagikan makanan yang saya berikan ke teman-temannya, dan stimulasi-stimulasi sederhana ini selalu saya lakukan terus-menerus agar kemampuan bersosialisasinya semakin terasah dengan baik.
Punya anak yang sehat, cekatan, cerdas, memiliki kemampuan mengelola emosinya dan bisa bersosialisasi dengan baik adalah dambaan semua Orangtua, termasuk saya, istilahnya anak tanggap yang lengkap, bukan hanya cerdas secara kognitif saja, tapi juga secara emosional dan sosial, anak dengan kecerdasan yang lengkap ini memang memerlukan stimulasi yang tepat dari kita Orangtuanya, contohnya seperti yang saya lakukan bersama Hania tadi, stimulasi ini penting karena akan merangsang kemampuan berpikir anak secara juga pengelolaan emosinya.
Selain stimulasi, ada satu hal lagi yang tak kalah pentingnya yaitu, nutrisi atau asupan gizi yang bisa menunjang proses tumbuh kembangnya, makanan sehat dengan zat gizi lengkap untuk tubuh dan otaknya sangatlah penting, seperti saya yang selalu berusaha memberikan menu gizi seimbang untuk Hania, tak lupa juga saya berikan Bebelac baru sebagai pelengkap, karena komposisi dari Bebelac baru ini semakin disempurnakan dengan meningkatkan kandungan Omega 6 dan minyak ikannya. Omega 3 dan 6 penting sekali sebagai nutrisi otak anak, juga FOS : GOS 1: 9 yang dipatenkan untuk pencernaan sehat, serta 13 vitamin dan mineral yang diperlukan diusianya hania saat ini agar tumbuh kembangnya optimal.
Dua hal, stimulasi dan nutrisi adalah hal wajib memang yah.. agar anak menjadi tanggap yang lengkap dengan sukses, sebenarnya masih banyak stimulasi yang bisa kita lakukan, agar anak kita semakin cerdas, sebagai Orangtua kita memang dituntut untuk terus mencari tahu bagaimana bentuk stimulasi yang tepat untuk anak kita. Mencari referensi stimulasi bisa dari buku-buku atau juga dari sumber digital terpercaya, salah satunya bebeclub.co.id yang menyuguhkan banyak tips untuk kita para Orangtua dengan anak yang sedang bertumbuh, juga tips bagaimana cara mendidik anak yang baik sehingga anak tanggap yang lengkap nantinya.
Assalamu'alaikum, ketemu lagi bunda Lubena ^^
ReplyDeleteSepakat, nutrisi yang tepat buat otak, langkah awal jadikan anak sehat dengan tanggap yang lengkap ya.
Salam siang dari Lombok ^^
Iya bener banget, salam juga dari Bekasi ^^
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteCieee. .Hampa
Deletekalau anak senang bertanya itu kita senang mendengrnya, tapi sering bingung juga kalau mendengar pertanyaan yang ajaib, nampaknya yang perlu belajar biar tanggap yang lengkap bukan cuma anaknya heheheh
ReplyDeleteHehehe. .apalagi sama anak-anak enggak bisa pakai ilmu ngeles.
DeleteSenang kalau lihat anaknsehat, ceria pokoknya biar THR belum turun tetap bahagia eh 😁
ReplyDeleteHania pintarnya sigap menolong ibu yang pura-pura sakit. Kalau di sekolah gimana dengan teman-temannya?
ReplyDeletestimulasi plus nutrisi enggak bisa dipisahkan ya mak. Aku berusaha memenuhi semua kebutuhan si kecil biar selalu pintar dan sehat :)
ReplyDeleteBetul banget. Jangan pernah kurang 1 ya simulasi dan nutrisinya.
ReplyDeleteSehat terus za dek Hania... Semoga kelak bisa membahagiakan kedua orang tua.
ReplyDeletewah hania pinter ya jiwa sosialnya tinggi senang berbagi dengan temannya,, pemberian nutrisi yang tepat memang salah satu pendukung agar anak bisa tanggap yang lengkap ya mba
ReplyDeletememang kalo anak2 lebih mudah mengajari mereka melalui permainan ya
ReplyDeleteKemampuan bersosialisasi anak adalah modal utk masa depan anak ya mbak. Kudu diajari sejak sekarang :D
ReplyDeleteiya mbak, seru bingit, adi banyak belajar juga dari tingkah polah si kecil
ReplyDeleteIya mba.. saya juga waktu si Abang pakai pertanyaan "kenapa?" Utk memancing daya pikirnya.
ReplyDeleteHania seumuran sama Gie ya?
ReplyDeleteMemang perlu banget itu 2 hal penting, nutrisi dan stimulasi.
Stimulasi penting banget ternyata ya, Mbak, untuk meningkatkan kecerdasan anak, apalagi kalau ditambah dengan pemberian nutrisi yang seimbang dan lengkap. Semoga anak-anak kita tumbuh cerdas dengan tanggap yang lengkap sesuai harapan kita ya.
ReplyDelete