Jadi ceritanya beberap hari yang lalu saya mendapat undangan Blogger gathering bersama beberapa Mom Blogger di Dapur Umami Masako.
Tapi ada yang unik pas saya baca rundown acaranya, salah satunya ada sesi Cooking Competition, kayaknya mereka mau nantangin kita masak ini, ayo.. siapa takut, toh tiap hari kita juga uplek di dpur kan, jadi urusan masak-memasak ini bukan hal heboh yang perlu dikuatirkan.
Tepat di hari H, yaitu tanggal 8 November, saya datang ke tempat acara berlangsung, yaitu kantor pusat AJINOMOTO di bilangan Yos Sudarso Jakarta utara, saya memang sengaja berangkat pagi-pagi supaya menghindari macet, karena acara di mulai pukul 9 teng.
Saat masuk ruangan kantor ternyata sudah banyak teman-teman Blogger yang sudah hadir, kita memang kompakan pakai baju hijau-kuning, ceritanya biar ngeblend sama bungkusnya Masako.
Kami dipersilahkan masuk ke salah satu ruangan dapur yang lumayan luas dengan peralatan yang lengkap, dan modern, di depan meja dapur yang merupakan area demo disediakan beberapa kursi untuk para tamu duduk.
Jadi kalau saya yang selama ini rajin stalking di website dan akun-akun media sosialnya Dapur Umami, maka dapur yang sekarang saya datangi ini adalah bentuk nyatanya, dari dapur ini masakan-masakan lezat muncul dan di share di situs dan akun-akun media sosialnya Dapur Umami di Facebook, Twitter dan Youtube.
O iya, sebelum masuk dapur Umami tadi saya juga semapt melihat semacam display beragam produk yang dihasilkan oleh PT.Ajinomoto, banyak sekali macamnya mulai dari bumbu penyedap, tepung bumbu, bumbu instan dam masih banyak lagi.
PT. Ajinomoto sendiri ada di Indonesia sejak tahun 1969 di Jakarta, dan pada tahun 1970 mulai mendirikan pabrik di Mojokerto-Jawa timur dengan produk utamanya vetsin merek Aji-No-Moto yang merambah seluruh pelosok negeri, dan selanjutnya di tahun 2012 barulah perushaan ini membangun satu lagi pabriknya di Karawang.
Produk dari PT.Ajinomoto ini tak hanya Masako dan Aji-No-Moto saja lho.. ada Sajiku yang variannya bisa bikin penuh lemari dapur, saking banyaknya, juga ada Mayumi mayonaise praktis, kalau ini doyanan anak saya Hania, dan ternyata pas kami kesana juga diperkenalkan satu lagi produk baru mereka yaitu saus pasta Delito, jadi banyak banget kan varian produk dari PT.Ajinomoto ini ?
Ok..kembali kecerita saya saat berada di Dapur Umami tadi ya..dan memang benar, tepat jam 9 acara sudah dimulai, dibuka dengan sambutan dari Ibu Yani Herliyani, Consumer Food and Seasoning Departement Manager yang mengungkapkan kegembiraanya karena kehadiran kami di Dapur Umami ini, ah Ibu saya jadi malu..bisa jadi pembawa kebahagiaan.
Ibu Yani Herliyani |
Ibu yani menjelaskan tentang falsafah perusahaanya yaitu "Eat Well, Live Well” karena kehidupan yang indah memang dimulai dari keadaan perut yang tenang, dan ini artinya mengkonsumsi makanan lezat.
Lalu kenapa Masako repot-repot membuat Dapur Umami ini sih? Ternyata agar mereka bisa lebih dekat dengan para konsumennya, dan bisa berbagi kebahagiaan bersama lewat aktiitas online dan offline, ternyata kami bukan rombongan pertama yang menyambangi Dapur Umami ini lho.. seara rutin Dapur Umami ini mengundang komunitas-komunitas terpilih yang mendaftar di akun media sosialnya di facebook, komunitas atau kelompok yang terpilih ini nantinya akan bisa melihat langsung seperti apa dapur Umami, mengikuti demo masak dan juga berCooking Competition, seru kan...
Tapi karena memang yang daftar itu banyak banget, jadi list undangannya juga panjang, jadi buat yang sudah daftar mesti nunggu berbulan-bulan baru mendapat giliran main-main ke Dapur Umami ini.
Senada dengan Ibu Yani, Ibu Erly Asria juga menyatakan terima kasih atas kedatangan kami, beliau juga berharap kami menikmati acara ini.
Ibu Erly yang menjabat sebagai Brand Manager Masako ini juga menjelaskan bagaimana Masako ini diproses, mulai dari pemilihan bahan baku, yaitu ayam yang berusia pas sekitar 40-45 hari, karena diusia itu adalah masa dimana ayam produktif dan dagingnya tidak terlalu berlemak.
Sedangkan untuk sapi, dipilih hanya dari bagian paha depan, karena memang daerah itu yang paling banyak dagingnya.
Setelah melalui proses panjang dan sangat higinis, terlihat dari foto yang ditampilkan kemarin, bagaimana produk ini tidak tersentuh tangan sama sekali selama proses produksi, hingga dihasilkan Masako, yang berbentuk granule, bentuk granule dipilih karena bisa mempertahankan rasa, selain itu juga masih dikemas dengan aluminium berlaminasi yang menjamin kualitas Masako.
Dan karena Masako bahannya adalah daging sapi atau ayam pilihan yang diolah dengan rempah khusus, jadi berkualitas tinggi, pemilihan bahan segar untuk daging sapi dan ayamnya membuat Masako ini lolos sertifikasi HALAL dari MUI, dan ini yang membuat saya merasa nyaman menggunakannya.
Proses produksi yang tranparan membuat Masako ini berani menayangkannya secara livestream di sini
Ibu Erly yang menjabat sebagai Brand Manager Masako ini juga menjelaskan bagaimana Masako ini diproses, mulai dari pemilihan bahan baku, yaitu ayam yang berusia pas sekitar 40-45 hari, karena diusia itu adalah masa dimana ayam produktif dan dagingnya tidak terlalu berlemak.
Sedangkan untuk sapi, dipilih hanya dari bagian paha depan, karena memang daerah itu yang paling banyak dagingnya.
Ibu Erly Asria |
Setelah melalui proses panjang dan sangat higinis, terlihat dari foto yang ditampilkan kemarin, bagaimana produk ini tidak tersentuh tangan sama sekali selama proses produksi, hingga dihasilkan Masako, yang berbentuk granule, bentuk granule dipilih karena bisa mempertahankan rasa, selain itu juga masih dikemas dengan aluminium berlaminasi yang menjamin kualitas Masako.
Dan karena Masako bahannya adalah daging sapi atau ayam pilihan yang diolah dengan rempah khusus, jadi berkualitas tinggi, pemilihan bahan segar untuk daging sapi dan ayamnya membuat Masako ini lolos sertifikasi HALAL dari MUI, dan ini yang membuat saya merasa nyaman menggunakannya.
Proses produksi yang tranparan membuat Masako ini berani menayangkannya secara livestream di sini
Saya biasanya memakai Masako ini sebagai penyedap, dan biasanya kalau sudah pakai Masako saya enggak akan menambahkan lagi gula atau garam, takutnya berlebihan.
Rasa masako ini mirip banget dengat kaldu yang kita buat sendiri, bedanya yang pasti yah lebih praktis, tinggal pyur aja..dan yang pasti lebih murah, cuman 500 rupiah persachetnya, dan itu bisa bikin enak sop sepanci lho..
Kalau saya pilih Masako ini selain rasanya terasa juga karena warnanya tuh enggak merubah masakan kita, jadi enggak jadi kuning
Terus terang saya memang lumayan sering menggunakan produk satu ini, apalagi untuk makanan berkuah, ga takut micin? Sebenarnya saya bukan ga takut, tapi lebih rasional, kalau kita memakainya enggak berlebihan pastinya enggak akan menimbulkan dampak buruk.
Seperti sekarang ini, saya lagi iseng bikin mie rebus, hanya perlu 1 siung bawang putih yang saya tumis lalu diikuti dengan semua sayuran dan mie yang sudah direbus lalu terakhir tinggal saya taburkan Masako, dan mie ini sudah bisa dinikmati.
Sebenarnya apa dan kenapa sih kita kadang mengkambinghitamkan semua penyakit pada si micin atau disebut MSG ini? Nah.. untuk jawabannya, hadir juga diacara ini Bapak Harris Fadillah
Micin atau MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan, yang namanya bahan tambahan pangan yah artinya bisa dikonsumsi, tapi tetap dalam batas kewajaran yah..
Jaman dulu hanya orang hanya mengenal 4 rasa dasar, yaitu manis, asam, pahit dan asin, dan baru pada tahun 1908 Dr. Kikunae Ikeda menwmukan satu rasa yang selama ini dicari yaitu Umami (gurih) yang berasal dari kombu dashi, salah satu jenis tanaman.
Makin kesini orang makin mencintai si rasa Umami ini dan berusaha mencari sumber makanan lain yang mengeluarkan sensasi umami ini, dan dipergunakan sebagai bahan yang mampu menyedapkan makanan
Sampai pada akhirnya ditemukannya MSG atau Monosodium Glutamat yang bahannya dari fermentasi tetes tebu, atau kita lebih mengenalnya dengan micin, bahan yang sering jadi momok karena dianggap berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan otak.
Padahal menurut keterangan Bapak Harris, berdasar banyak penelitian, tidak ada yang menunjukkan kalau micin ini adalah tersangka tunggal dalam buruknya kondisi kesehatan seseorang.
Ga makan micin, tapi gula dan garamnya kenceng, ga makan micin tapi gorengan tiap hari, itu lebih buruk bagi kesehatan.
Jadi biarlah kita dianggap "generasi micin" asal penggunaannya masih dalam batas wajar, dan diiringi dengan pola hidup sehat, InsyaAllah kondisi keaehatan kita akan selalu terjaga.
Naah setelah hatam dengan Masako dan micin, kami juga dapat ilmu lagi, kali ini dari Dr. Rita Ramyulis DCN, M. Kes, Pengurus Dewan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, yang kali ini membahas masalah Anak Obesitas.
Memang yah.. kalau melihat anak kecil yang ginuk-ginuk gendut itu selalu menggemaskan, padahal dibalik pipi tembem dan tangan gempal itu tersimpan banyak penyakit lho..
Mulai dari kolesterol, jantung, tekanan darah tinggi, sampai diabetes, apalagi kalau kita lihat anak gendut yang sampai hitam leher bagian belakangnya, itu sudah harus benar-benar diwaspadai.
Dr. Rita memperkenalkan diet REST ( Rendah Energi Seimbang dan Teratur) untuk mengurangi kelebihan berat badan anak, diet REST yang dalam bahasa Inggris bisa diartikan dengan Istirahat, atau lebih jelasnya mengistirahatkan tubuh dari asupan makanan yang bisa memicu tertimbunnya kemak dalam tubuh.
Diet ini sudah teruji pada 200 anak dan remaja dalam 3 tahun ini, dan rata-rata mereka bisa menurunkan berat badannya dan hidup lebih aktif.
Ada 3 poin penting dalam diet ini, yaitu :
1. Move : Ajak anak bergerak
Sadar enggak sih, kalau kemajuan jaman dan teknologi membuat gerakan kita semakin sedikit, dan ini juga yang membuat anak-anak kita malas bergerak.
Kalau dulu kita mau senang-senang, maka harus keluar rumah, nyari teman dan melakukan permainan yang lumayan mengeluarkan keringat, seperti temprak, gobak sodor atau main tali.
Tapi sekarang anak-anak tinggal duduk manis di sofa, sambil nonton televisi atau main gadget, itu permainan buat mereka, semakin sempitnya area bermain dan semakin menggodanya permainan digadget membuat anak makin jarang bergerak.
2. Model : jadikan kita sosok yang ditiru anak.
" yuk Nak.. dimakan sayurnya" tapi Mamanya enggak makan sayur.
Anak itu cenderung meniru, kalau kita suka makan sayur maka biasanya mereka akan ikut-ikutan, tak perlu terus-terusann diawasi atau malah diancam, biarkan mereka melihat kita dan nanti akan meniru dengan sendirinya.
3. Meet : ajak anak melakukan itu.
Bangun kesadaran anak kalau berat badannya sudah berlebih, ajak mereka untuk ikut serta dalam melakukan program diet ini, libatkan anak dalam menyiapkan makanan sehatnya, atau ajak bergerak dengan anda, modelnya.
Seperti mengajak anak ikut memasak sayur yang disukainya.
Pola makan sehat, perbanyak sayur dan buah, mengajak anak untuk bergerak, semua ini diharapkan mampu mengurangi berat badan anak, dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Cooking Demo bersama Chef Yunita
Setelah ngobrol banyak tentang Masako dan anak obesitas, kini waktunya kami dapat ilmu masak ala Chef Yunita Princess, chef andalan di Dapur Umami ini, ada 2 resep yang diperagakan, dan semuanya simple tapi padat gizi.
Chef medok yang kocak ini enggak cuma masak, tapi berbagi banyak tips tentang masak sayur yang benar, beberapa diantaranya :
Cooking Chalenge
Inilah acara puncak yang saya tunggu-tunggu, para Blogger yang hadir ditantang untung berkompetisi masak di acara ini, dari 20 peserta yang hadir dibagi 4 kelompok, jadi tiap kelompok berisi 5 orang.
Awalnya saya meremehkan kompetisi ini, kalau cuma masak apa sih susahnya, tiap hari juga masak.
Tapi ternyata masak bukan didapur kita, di tentukan menu dan waktunya rupanya cukup membuat saya ngeper juga.
Setiap kelompok di wajibkan masak Bayam Mentega, menu yang gampang sebenarnya, tapi teknik memasak sayur sangat menentukan tepat tidaknya masakan ini.
Meskipun akhirnya kelompok kami tidak menang, tapi kami puas bisa ikut di cooking competition ini, kata Chefnya rasa yang menjadi penilaian utamanya, dan katanya masakan kami keasinan hehe.. Ga papalah, yang penting ikut seru-seruan.
Dan akhirnya seluruh rangkaian acara selesai sudah, banyak banget yang saya dapat hari ini, mulai dari tahu bagaimana Masako ini dibuat, cerita tentang si micin, bagaimana menangani anak obesitas sampai bagaimana mengolah sayuran yang benar.
Terima kasih Dapur Umami telah memberikan pengalaman berharga untuk saya dan teman-teman Blogger.
Jaman dulu hanya orang hanya mengenal 4 rasa dasar, yaitu manis, asam, pahit dan asin, dan baru pada tahun 1908 Dr. Kikunae Ikeda menwmukan satu rasa yang selama ini dicari yaitu Umami (gurih) yang berasal dari kombu dashi, salah satu jenis tanaman.
Makin kesini orang makin mencintai si rasa Umami ini dan berusaha mencari sumber makanan lain yang mengeluarkan sensasi umami ini, dan dipergunakan sebagai bahan yang mampu menyedapkan makanan
Sampai pada akhirnya ditemukannya MSG atau Monosodium Glutamat yang bahannya dari fermentasi tetes tebu, atau kita lebih mengenalnya dengan micin, bahan yang sering jadi momok karena dianggap berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan otak.
Padahal menurut keterangan Bapak Harris, berdasar banyak penelitian, tidak ada yang menunjukkan kalau micin ini adalah tersangka tunggal dalam buruknya kondisi kesehatan seseorang.
Bapak Harris Fadillah |
Ga makan micin, tapi gula dan garamnya kenceng, ga makan micin tapi gorengan tiap hari, itu lebih buruk bagi kesehatan.
Jadi biarlah kita dianggap "generasi micin" asal penggunaannya masih dalam batas wajar, dan diiringi dengan pola hidup sehat, InsyaAllah kondisi keaehatan kita akan selalu terjaga.
Naah setelah hatam dengan Masako dan micin, kami juga dapat ilmu lagi, kali ini dari Dr. Rita Ramyulis DCN, M. Kes, Pengurus Dewan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, yang kali ini membahas masalah Anak Obesitas.
Dr(c) Rita Ramayulis |
Memang yah.. kalau melihat anak kecil yang ginuk-ginuk gendut itu selalu menggemaskan, padahal dibalik pipi tembem dan tangan gempal itu tersimpan banyak penyakit lho..
Mulai dari kolesterol, jantung, tekanan darah tinggi, sampai diabetes, apalagi kalau kita lihat anak gendut yang sampai hitam leher bagian belakangnya, itu sudah harus benar-benar diwaspadai.
Dr. Rita memperkenalkan diet REST ( Rendah Energi Seimbang dan Teratur) untuk mengurangi kelebihan berat badan anak, diet REST yang dalam bahasa Inggris bisa diartikan dengan Istirahat, atau lebih jelasnya mengistirahatkan tubuh dari asupan makanan yang bisa memicu tertimbunnya kemak dalam tubuh.
Diet ini sudah teruji pada 200 anak dan remaja dalam 3 tahun ini, dan rata-rata mereka bisa menurunkan berat badannya dan hidup lebih aktif.
Ada 3 poin penting dalam diet ini, yaitu :
1. Move : Ajak anak bergerak
Sadar enggak sih, kalau kemajuan jaman dan teknologi membuat gerakan kita semakin sedikit, dan ini juga yang membuat anak-anak kita malas bergerak.
Kalau dulu kita mau senang-senang, maka harus keluar rumah, nyari teman dan melakukan permainan yang lumayan mengeluarkan keringat, seperti temprak, gobak sodor atau main tali.
Tapi sekarang anak-anak tinggal duduk manis di sofa, sambil nonton televisi atau main gadget, itu permainan buat mereka, semakin sempitnya area bermain dan semakin menggodanya permainan digadget membuat anak makin jarang bergerak.
2. Model : jadikan kita sosok yang ditiru anak.
" yuk Nak.. dimakan sayurnya" tapi Mamanya enggak makan sayur.
Anak itu cenderung meniru, kalau kita suka makan sayur maka biasanya mereka akan ikut-ikutan, tak perlu terus-terusann diawasi atau malah diancam, biarkan mereka melihat kita dan nanti akan meniru dengan sendirinya.
3. Meet : ajak anak melakukan itu.
Bangun kesadaran anak kalau berat badannya sudah berlebih, ajak mereka untuk ikut serta dalam melakukan program diet ini, libatkan anak dalam menyiapkan makanan sehatnya, atau ajak bergerak dengan anda, modelnya.
Seperti mengajak anak ikut memasak sayur yang disukainya.
Pola makan sehat, perbanyak sayur dan buah, mengajak anak untuk bergerak, semua ini diharapkan mampu mengurangi berat badan anak, dan mengoptimalkan tumbuh kembangnya.
Cooking Demo bersama Chef Yunita
Setelah ngobrol banyak tentang Masako dan anak obesitas, kini waktunya kami dapat ilmu masak ala Chef Yunita Princess, chef andalan di Dapur Umami ini, ada 2 resep yang diperagakan, dan semuanya simple tapi padat gizi.
Chef medok yang kocak ini enggak cuma masak, tapi berbagi banyak tips tentang masak sayur yang benar, beberapa diantaranya :
- Memasak sayur sebaiknya dengan api besar dan cepat, jangan terlalu lama diatas api karena kandungan gizinya akan banyak hilang.
- Saat memasak tumisan sebaiknya bahan kuahnya diselesaikan dahulu, setelah menumis bumbu dan ditambahkan air lalu tambahkan semua pelengkapnya seperti gula garam, Masako, setelah siap dan mantap semua rasanya baru masukkan sayuran.
- Mencuci sayur selalu gunakan air yang mengalir dan bersih.
Resep kreasi Dapur Umami |
Cooking Chalenge
Inilah acara puncak yang saya tunggu-tunggu, para Blogger yang hadir ditantang untung berkompetisi masak di acara ini, dari 20 peserta yang hadir dibagi 4 kelompok, jadi tiap kelompok berisi 5 orang.
Awalnya saya meremehkan kompetisi ini, kalau cuma masak apa sih susahnya, tiap hari juga masak.
Tapi ternyata masak bukan didapur kita, di tentukan menu dan waktunya rupanya cukup membuat saya ngeper juga.
Setiap kelompok di wajibkan masak Bayam Mentega, menu yang gampang sebenarnya, tapi teknik memasak sayur sangat menentukan tepat tidaknya masakan ini.
Ini kelompok kami.. kompak |
Meskipun akhirnya kelompok kami tidak menang, tapi kami puas bisa ikut di cooking competition ini, kata Chefnya rasa yang menjadi penilaian utamanya, dan katanya masakan kami keasinan hehe.. Ga papalah, yang penting ikut seru-seruan.
Inilah pemenang Cooking Competition |
Dan akhirnya seluruh rangkaian acara selesai sudah, banyak banget yang saya dapat hari ini, mulai dari tahu bagaimana Masako ini dibuat, cerita tentang si micin, bagaimana menangani anak obesitas sampai bagaimana mengolah sayuran yang benar.
Terima kasih Dapur Umami telah memberikan pengalaman berharga untuk saya dan teman-teman Blogger.
KWkwkwkw... kids Jaman now kan terkenal dengan Genarasi Micin maakk..
ReplyDeleteBtw, aku masak gak pernah pake micin tapi pake penyedap rasa iya (samaa ajaaaa) LOL
TFS ya makkk
Nah itu..
DeleteKadang heran sama yang anti banget sama micin, padahal kalau jam di luar sama aja malah hantu seberapa banyak MSG yang digunakan. Saya ga Anti tapi memakai sedikit saja tidak melebihi takaran. Dan yang terpenting hidup harus seimbang (makan sehat & olahraga ) plus berdoa semoga di berikan kesehatan.
ReplyDeleteIya juga yah.. Apalagi yang dikejar cuma omzet besar saja.
DeleteWah.. Seru nih kegiatannya ada kompetisi juga. Pasti seru!
ReplyDeleteYaah.. Emak-emak yah emang gini hiburannya, tapi tetep nambah ilmu
DeleteWah.. Seru nih kegiatannya ada kompetisi juga. Pasti seru!
ReplyDeleteAnakku jg gemuk nih mba mknya seneng bgt bisa ikut bicara gizi kmrn.jd dapat ilmu baru ttg obesitas
ReplyDeleteSama.. tapi anakku ga gemuk malah cenderung kerempeng, tapi tetap berguna koq ilmunya
DeleteSeneng banget ya dapat 3 resep masakan yg semuanya enak-enak. Nyari kulit pangsitnya yang susah nih.
ReplyDeleteEnak banget...
DeleteAku udah nyoba resep tumisan yg baru di rumah pake masako loh. Kali ini garamnya minim bahkan
ReplyDeleteAku enggak pakai garam lagi malah..
Deletemie-nya keliatan endeus banget ituuuh :)))
ReplyDeleteBangeet..
DeleteSeru yah jalan jalan ke dapur umami. suka deh
ReplyDeleteJadi tambah ilmu ya bagaimana msg itu sebenarnya plus for menu tambahan d rumah untuk keluarga
ReplyDeleteAku di rumah pake masako, ajinomoto, saori, sama sajiku. Masak praktis dan enak.
ReplyDeleteSamaa...
Deletehahaha..ini dia niiihh yang kemaren lincah banget masak2 utk group kami.. ahahhahaa
ReplyDeletehahaha...seru yah..
DeleteSiomay jamur dan masakan bayamnya kayaknya enak mba Bena. Sedap.@dewipuspa
ReplyDeleteEnak bangeet..
DeleteJadi inget, dulu waktu masih kecil sering ngegadoin Masako, hehehe. Abisnya enak sih, gimana dong ya?
ReplyDeleteWalaah kok digadoin? ����
Deletegurih-gurih gimana gitu yah...
DeleteWahh seruuu masak2. Eh kok tumben ada mba Yonna disituuuu :))
ReplyDeleteIya..satu grup ama aku.
Deleteaq dulu suka nonton acara dapur umami ini di tv, biasanya ada tiap weekend jam 10 pagian sebelum FTV hehehehe. tapi sayang banget sekarang udah ga ada lagi.
ReplyDeleteIya dulu ada yah..
DeleteResep masakan yang dikasih enak dan gampang dipraktikin ya. Ngerasa beruntung bisa ke sana :)
ReplyDeleteGampang dan praktis yah..
DeleteMencerahkan bgt mba postingannya. Makasiy udah share ya
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Makasih..
DeleteSaya pakai penyedap rasa hanya untuk menambah citarasa makanan yang menurutku kurang sedap, tapi biasanya lebih banyak sih keseimbangan garam dan gula saja. Terima kasih untuk contih diet 3 M-nya.
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteWah yg dipake nyokap gue nih
ReplyDeleteMantap.
DeleteAku sering jajan Mayumi. Kadang pake mayonesnya ga perlu terlalu banyak, jadi beli yang sachet aja.
ReplyDeleteIya yang kemasan kecil itu ekonomis banget
DeleteMasako ini salah satu pelengkap yg gak pernah aku lupa saat masak. Klo sampe kelewat, rasanya ada yg kuraaanng gitu.
ReplyDeleteHahaha.. Samaan donk kita
DeleteWahhh, Ajinomoto.... Iklannya aku hafal banget waktu kecil, hehehe
ReplyDeleteMasa siih..
Delete