"Dulu mah Neng..30 tahun yang lalu, disini bocah pada bebas main layangan, manjat po'onan, maen lari-larian, masih banyak kebon..kabel listrik kagak gelandotan kek sekarang, jadi kagak takut kesetrum kalo mo maen layangan"
Kalimat itu mengalir dari salah satu tetangga saya, yang juga sesepuh Bekasi, Engkong Haji ini sudah sejak lahir dan sampai sekarang menginjak usianya yang katanya sudah 80 tahun lebih tinggal di Bekasi.
Saya jadi mikir, mungkin dimasa itu, kehidupan anak-anak bisa jadi lebih bahagia, mereka bisa bebas bermain melakukan kegiatan fisik, karena memang lingkungan yang masih mendukung, lahan hijau masih banyak ditemui, langit masih bebas juga, tidak dipenuhi centang perentang kabel listrik yang tak beraturan, kondisi udara juga lebih baik karena masih banyak pohon besar sebagai saringannya.
Lalu saya kembali menengok lingkungan saya sekarang, Bekasi 2017, yang semakin sempit gara-gara lahan terbuka berubah menjadi bangunan dan perkerasan, pohon-pohon besar ditebang demi dibangunnya rumah-rumah kontrakan, dan itu membuat udara semakin kotor, karena saringannya dihilangkan, dan untuk main layang-layang? lupakan saja, kabel listrik dan telepon semakin semrawut, apalagi pas habis hujan, resiko semakin tinggi.
Yakin masih mau main layang-layang, enggak takut kesetrum? |
Padahal bermain adalah aktifitas terbaik yang bisa dilakukan anak-anak untuk proses tumbuh kembangnya, apalagi permainan fiaik luar ruang, dengan bermain, semua indera mereka terstimulasi dan juga bisa berinteraksi dengan anak lain, yang itu artinya kemampuan sosialnya juga terbangun.
Prihatin dengan hal seperti ini, membuat salah satu pengembang perumahan PT.Timah Tbk, yang memang concern dengan lingkungan hidup merasa terpanggil, dan demi kembalinya kebebasan anak-anak untuk bisa bermain di alam maka di bangunlah hunian Familia Urban, yang diklaim sebagai hunian yang "Ramah Anak".
Proyek perumahan di sebelah timur kota Bekasi ini, menyediakan 50% lahannya untuk ruang terbuka hijau dan akses jalan, padahal menurut peraturan pemerintah, setiap perumahan setidaknya menyediakan lahan hijau paling tidak 40%, bukankah semakin banyak lahan hijau artinya semakin baik?
Dengan luas area sekitar 176 hektar sepertinya Familia Urban ini bakal menjadi salah satu lingkungan perumahan landed land terbesar di wilayah Bekasi.
Apa yang membuat hunian ini berbeda sih dengan perumahan lain?
Hal ini dijawab Bapak Chrishandono Heswadhy, Manager Realty Familia Urban di acara yang mereka gelar bersama para Blogger hari Kamis 18 Mei 2017 kemarin, yang membedakan Familia Urban adalah konsep yang diusungnya, yaitu konsep yang dekat dengan alam, itulah mengapa saat soft launching beberapa waktu lalu, bukannya melakukan ritual peletakan batu pertama, tapi malah penanaman 1000 pohon disekitar lingkungan itu, kegiatan yang melibatkan murid-murid SD Mustika Jaya Bekasi ini memilih pohon trembesi yang berakar kuat dan berdaun rindang untuk ditanam di beberapa titik jalan menuju hunian ini, jadi nantinya bisa dibayangkan, beberapa tahun lagi pohon-pohon ini akan tumbuh dan meneduhkan lingkungan ini.
Tidak hanya pohon-pohon besar yang bakalan ditanam di sekitar lingkungan Familia Urban ini, tapi juga tiap zona atau cluster akan disediakan ruang terbuka hijau yang memadai untuk sarana berinteraksi antar penghuni.
Ruang terbuka hijau itu juga akan dilengkapi pond-pond atau waduk yang nantinya akan berfungsi sebagai penampungan air saat hujan, dan letaknya berada ditengah area perumahan serta ditata dengan sangat baik.
Beberapa maket rumah contoh Familia Urban |
Pak Chris menambahkan, karena perusahaannya berkomitmen sebagai hunian yang ramah anak, maka segala sesuatunya sangat diperhatikan, seperti tidak akan ditemuinya tiang-ting listrik di Familia Urban ini, semua kabel akan ditanam didalam tanah dengan rapi, jadi kalau anak-anak mau main layang-layang tidak akan terganggu dengan kabel-kabel ini, wah..sampai segitunya yah..
Dan tak lupa keamanan yang menunjang, karena sistem one gate yang nantinya diterapkan akan membuat keamanan komplek hunian ini terjamin.
Dan tak lupa keamanan yang menunjang, karena sistem one gate yang nantinya diterapkan akan membuat keamanan komplek hunian ini terjamin.
Bapak Chrishandono |
Lingkungan hunian yang ramah anak memang sudah mulai langka yah saat ini, tidak heran kalau Familia Urban ini yang meski saat ini masih dalam tahap pembangunan, tapi unit-unit yang tersedia tinggal sedikit, mungkin juga karena akses menuju ke pemukiman ini lumayan mudah, hanya 10 menit dari pintu tol Bekasi timur, salah satu gerbang tol tersibuk di Bekasi, hampir semua angkutan dari dan menuju Bekasi bisa diakses di pintu gerbang tol ini, apalagi rencana pembangunan LRT yang sebentar lagi terealisasi, dan setasiunnya juga disekitaran gerbang tol Bekasi timur ini.
Dan dengan semua fasilitas yang keren ini ternyata rumah-rumah yang dipasarkan disini harganya lumayan terjangkau lho..dimulai dari harga 380 juta, kita sudah bisa punya satu unit rumah di Familia Urban ini, padahal harga rumah-tanah di Bekasi terus meroket, jadi punya investasi rumah disini boleh juga kayaknya.
Lokasi yang mudah dijangkau |
Contoh gampangnya rumah saya, saat saya membeli tanah dulu sekitar 8 tahun yang lalu, dan bila dijual sekarang harganya sudah berlipat-lipat, mungkin karena wilayah Bekasi timur ini merupakan salah satu daerah penyangga Ibukota, dan aksesnya mudah untuk dari dan menuju ke Jakarta, membuat para penduduk urban yang bekerja dan beraktifitas di Jakarta memilih kawasan ini untuk tempat tinggal.
Dan dengan harga yang masuk akal ini pengembang juga menawarkan beragam cara pembayaran, mulai dari hard cash (tunai), tunai bertahap, juga KPR ( Kredit Pemilikan Rumah) yang bekerjasama dengan beberapa Bank nasional terpercaya.
Contohnya , untuk cluster Gayatri bisa dicicil selama 15 tahun sebesar 3,5 jutaan, untuk cluster Ganesha dengan tipe 40 dengan harga 460 juta, dan dapat dicicil dengan cicilan 4,2 jutaan perbukan selama 15 tahun, dan tipe selnjutnya yaitu 60 dan 69 atau cluster Dharmawangsa yang dipatok dengan harga 678 jutaan, atau bisa dicicil 6,2 jutaan perbulan selama 15 tahun" penjelasan Bapak Andris Sayoga, Sales Manager Familia Urban.
Bapak Andris Sayoga |
Status tanah hunian Familia Urban
Ini juga hal yang sangat penting yang harus diperhatikan saat kita membeli suatu hunian, beberapa kasus yang pernah saya dengar, ada teman saya yang membeli rumah di salah satu pengembang tapi ternyata tanah untuk perumahan yang dia huni masih belum jelas, serem kan kalau seperti itu..
Dan itu tidak akan terjadi pada status tanah di Familia Urban ini, karena status tanah disini adalah hak milik PT.Timah Tbk sejak puluhan tahun lalu, jadi tidak ada yang perlu dikuatirkan, terbukti dengan plang tulisan saat kita memasuki lingkungan ini, dan hal seperti ini membuat tenang pembeli rumah nantinya kan.
So.. kalau memang ada niatan ingin punya rumah sendiri di sekitaran Bekasi timur, yang mudah diakses dari mana saja dan ramah anak, karena banyak lahan terbuka hijaunya, bolehlah mampir untuk mendapat informasi lebih banyak di familia Urban ini.
Hubungi :
PT.Timah karya Persada Properti
Wisma Timah, Komplek Timah no 21
jl.Gatot Subroto- Jakarta selatan
Telp : (021) 830 6844
Marketing Gallery Familia Urban
jl.Mandor Demong Kel : Mustikasari, Kec: Mustikajaya
Kota Bekasi
Telp : 08131777171
Facebook : Familia Urban Bekasi
Twitter : @familia_urban
Instagram : @familia_urban
Jadi hunian alternatif nih ya. Pokoknya aku kalau beli rumah liat yang pertama adalah lingkungan terus juga akses ya . Kalau nggak banjir wajib itu hehe. Desain kekinian tetapi everlasting deh.
ReplyDeleteBisa banget kakak..
DeleteWhahahaha aman buat main layangan ya bun...
ReplyDeleteAman..kan kabelnya ditanam.
DeleteSblmnya dibangun itu banjir...apakah nantinya akan bebas banjir?
ReplyDeleteRAB itu investasi waktu yang balik modalnya besar. harga jasa gambar dan rab
ReplyDeleteJangan takut ribet, bikin RAB itu perlu! jasa buat rab