Mau kemana kita ? gimana kalau ke mall, mal atau mall ?
Sebagai makhluk urban, sepertinya satu-satunya hiburan yang bisa kita nikmati hanyalah mall yang menyajikan jajaran toko dengan display barang yang menarik hati, atau icip-icip segala rupa makanan fusion yang meski awalnya aneh dilidah, tapi lama-kelamaan malah lebih akrab rasanya dibanding makanan tradisional.
Padahal kalau kita mau sedikit kreatif, spending time saat akhir pekan enggak cuma berkutat di mall saja lho.. pernah terpikir untuk mengunjungi museum ?
Untuk di Jakarta saja ada lebih dari 50 museum, dan semuanya berada dilokasi yang mudah dijangkau, ditambah lagi semakin mudahnya fasilitas transportasi yang disediakan, membuat jalan-jalan ke museum bisa jadi pilihan alternatiff untuk destinasi.
Dari sekian puluh museum itu, bisa jadi media edukasi juga relaksasi, kalau saya sih selalu senang suasana museum karena biasanya hening, tenang dan jauh dari hiruk pikuk, apalagi saat melihat barang-barang atau diorama yang dipamerkan, kadang membuat saya sedikit Deja Vu dan terbawa ke waktu dimana barang itu berjaya, jadi kalau lihat kain batik kuno berasa ada di pedalaman pulau Jawa dengan latar belakang kerajaan dan saya jadi Putrinya *ups.
Salah satu museum yang membuat saya seperti itu adalah Museum Tekstil Indonesia yang terletak di jl. KS. Tubun no 2-4 Jakarta selatan, lokasinya yang mudah dijangkau, hanya perlu satu kali naik bis dari Bekasi yang mengantarkan saya tepat di depan pintu gerbang museum, selain itu koleksi barang yang dipamerkan disini masih ada hubungannya dengan background pendidikan saya.
Ada 2350 koleksi yang dipamerkan disini, 886 diantaranya kain batik, 819 kain tenun, 425 termasuk koleksi campuran, ada 70 koleksi peralatan dan sekitar 150 koleksi busana tekstil kontemporer, kalau dari pengalaman saya sih.. sistem pamer di museum ini dibuat tematik, beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi museum ini dan koleksi yang dipamerkan adalah Kain Kulit Kayu, lengkap dengan peralatannya, tapi saat hari Minggu 26 Februari 2017 kemarin, koleksi yang dipamerkan adalah Batik Pesisir.
Yang dimaksud Batik Pesisir adalah kerajinan batik yang biasanya di hasilkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir laut yang membentang di sepanjang pulau Jawa,
Ciri batik pesisir biasanya dipengaruhi akulturasi budaya yang berkembang di daerah itu, seperti salah satu karya batik dari Cirebon dengan motif burung phoenix dan naga, yang merupakan hewan mitologi Cina, itu karena pengaruh budaya Cina masuk dan mempengaruhi kebudayaan masayarakat sekitar.
Ada juga batik Madura yang memiliki warna-warna cerah mencerminkan masyarakat Madura yang aktif dan dinamis, ternyata dari hampir semua motif dan warna pada selembar kain batik memiliki nilai filosofi yang menyertainya.
Menikmati selembar kain batik tulis dengan harga yang bisa dibilang cukup mahal membuat saya berpikir bagaimana selembar kain bisa banyak bercerita, karena dari selembar kain itu setidaknya ada lima pihak yang terlibat yaitu pemodal, pembuat pola, pencanting, pemberi warna dan pelorot, dan itulah kenapa harga selembar kain batik terutama batik tulis menjadi sangat mahal.
Selain menikmati beragam barang koleksi yang berhubungan dengan tekstil, di museum ini kita akan diajak sejenak masuk ke masa lalu, bangunan museum yang terdiri dari dua bagian utama ini didirikan pada akhir abad ke 19, dan peruntukaannya sebagai rumah tinggal warga kebangsaan Perancis, dan setelah beberapa kali berpindah kepemilikan dan juga berganti fungsi dari yang awalnya rumah tinggal, lalu rumah dinas resmi, selanjutnya juga pernah menjadi Markas Barisan Keamanan Rakyat , hingga akhirnya di tahun 1976 tempat ini resmi menjadi Museum Tekstil Indonesia yang diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto.
Selain sebagai ajang pamer museum ini tak jarang menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan yang tentunya masih berhubungan dengan dunia pertekstilan, bekerjasama dengan Kriya Indonesia, Museum Tekstil Jakarta kerap menggelar beberapa pelatihan atau workshop seperti pelatihan menjahit kulit kayu, pengenalan tekhnik quilting juga workshop lainnya.
Salah seorang teman saya Mbak +Astri Damayanti yang juga aktif di Kriya Indonesia beberapa kali mengajak saya untuk ikut serta dalam kegiatannya, bisa dibilang ke museum tujuannya ga cuman liat-liat aja, tapi juga berkegiatan.
Seperti hari Minggu 26 Februari kemarin, saya sengaja kembali datang ke museum ini, karena ada hal menarik lainnya, yaitu acara Wisata Belanja bersama Honestbee, awalnya agak bingung juga sih.. apa hubungannya belanja dan museum.
Tapi ternyata saat acara berlangsung baru saya "ngeh", jadi saat pembukaan acara kami di ajak mengenal apa itu Honestbee, salah satu e commerce atau lebih tepatnya supermarket online sih kalau saya sebutnya, karena Honestbee ini bekerjasama dengan Transmart Carrefour, jadi barang yang disediakan adalah yang memang di jual di supermarket modern itu.
Pas pertama kali mencoba aplikasi Honestbee ini sih lumayan excite, soalnya bawaan aplikasinya enteng dan mudah aja, pilih-pilih barangnya pun enggak ribet apalagi metode pembayaran dan waktu pengiriman bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
Selain itu hal yang menarik dari honestbee ini karena saat kita berbelanja nantinya akan ada Asisten Belanja, yaitu orang yang bertanggung jawab pada pesanan kita mulai dari pemilihan barang, memberikan saran barang pengganti kalau-kalau barang yang kita pesan stoknya kosong sampai memastikan kalau pesanan kita diterima dengan baik.
Adanya asisten belanja ini ternyata sangat membantu, seperti pas saya lakukan order kemarin, ada satu barang yang ternyata stoknya habis, nah.. Si asisten belanja ini telepon ke saya dan menyarankan mengganti jenis barang yang saya order dengan barang sejenis dengan harga yang sama, meski beda merek, ini yang membuat layanan ini terasa personal banget.
o iya.. biar enggak kepanjangan baca ceritaku ini, untuk cerita Honestbee dan bagaimana cara memesannya akan saya tulis di artikel ini yah.. silahkan dibaca, pasti menarik.
Ok.. kembali ke acara di Museum Tekstil hari Minggu kemarin yah, setelah kita diajak berkenalan dengan Honestbee, selanjutnya kami semua diajak berkeliling museum dan menikmati beragam koleksi yang dipamerkan, yaitu koleksi Batik Pesisir seperti yang saya ceritakan di atas, ada yang menyentil saya waktu itu, sang tourguide kita hari itu adalah Tiffany, warga negara Perancis yang ternyata tahu banyak sekali tentang tekstil asli Indonesia, terutama Batik, saya yang orang Indonesia malah pengetahuan tentang itu terbatas, rasanya pengen nutup muka pakai tas kresek .
Pengenalan Museum Tekstile ini juga sebagai upaya semakin mendekatkan masyarakat agar lebih mencintai dan gemar berkunung ke museum sebagai media edukasi, itu yang dismpaikan oleh Ibu Ari saat memberikan sambutan.
Acara Wisata Belanja ini ternyata tak hanya diisi dengan tour keliling museum dan berbelanja bareng di Honestbee, tapi juga ada demo masak oleh Chef Jun, ada dua resep yang diperagakan yaitu Ayam Rica-rica ala Resep Dapur Ayah dan Puding Srikaya Gula Merah, dua-duanya resep praktis yang mudah ditiru.
Seluruh bahan dari kedua resep itu ternyata di beli langsung lewat Honestbee lho..
Dan akhirnya acara hari Minggu itu lumayan menyenangkan, meski acaranya padat dangan tiga acara utama tapi karena kita melakukannya dengan enjoy ditambah suasana museum yang klasik dengan banyak pohon peneduh disekitarnya membuat kami para undangan tidak merasa lelah sama sekali, next kayaknya pengen ngajak anak-anak main lagi nih ke Museum Tekstil Jakarta ini.
Salah satu museum yang membuat saya seperti itu adalah Museum Tekstil Indonesia yang terletak di jl. KS. Tubun no 2-4 Jakarta selatan, lokasinya yang mudah dijangkau, hanya perlu satu kali naik bis dari Bekasi yang mengantarkan saya tepat di depan pintu gerbang museum, selain itu koleksi barang yang dipamerkan disini masih ada hubungannya dengan background pendidikan saya.
Ada 2350 koleksi yang dipamerkan disini, 886 diantaranya kain batik, 819 kain tenun, 425 termasuk koleksi campuran, ada 70 koleksi peralatan dan sekitar 150 koleksi busana tekstil kontemporer, kalau dari pengalaman saya sih.. sistem pamer di museum ini dibuat tematik, beberapa waktu yang lalu saya mengunjungi museum ini dan koleksi yang dipamerkan adalah Kain Kulit Kayu, lengkap dengan peralatannya, tapi saat hari Minggu 26 Februari 2017 kemarin, koleksi yang dipamerkan adalah Batik Pesisir.
Yang dimaksud Batik Pesisir adalah kerajinan batik yang biasanya di hasilkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir laut yang membentang di sepanjang pulau Jawa,
Ciri batik pesisir biasanya dipengaruhi akulturasi budaya yang berkembang di daerah itu, seperti salah satu karya batik dari Cirebon dengan motif burung phoenix dan naga, yang merupakan hewan mitologi Cina, itu karena pengaruh budaya Cina masuk dan mempengaruhi kebudayaan masayarakat sekitar.
Beberapa koleksi di Museum Tekstil Jakarta |
Ada juga batik Madura yang memiliki warna-warna cerah mencerminkan masyarakat Madura yang aktif dan dinamis, ternyata dari hampir semua motif dan warna pada selembar kain batik memiliki nilai filosofi yang menyertainya.
Menikmati selembar kain batik tulis dengan harga yang bisa dibilang cukup mahal membuat saya berpikir bagaimana selembar kain bisa banyak bercerita, karena dari selembar kain itu setidaknya ada lima pihak yang terlibat yaitu pemodal, pembuat pola, pencanting, pemberi warna dan pelorot, dan itulah kenapa harga selembar kain batik terutama batik tulis menjadi sangat mahal.
Peralatan membatik ini juga menjadi salah satu barang yang dikoleksi disini |
Media digital ini disediakan untuk memudahkan pengunjung memperoleh informasi |
Selain menikmati beragam barang koleksi yang berhubungan dengan tekstil, di museum ini kita akan diajak sejenak masuk ke masa lalu, bangunan museum yang terdiri dari dua bagian utama ini didirikan pada akhir abad ke 19, dan peruntukaannya sebagai rumah tinggal warga kebangsaan Perancis, dan setelah beberapa kali berpindah kepemilikan dan juga berganti fungsi dari yang awalnya rumah tinggal, lalu rumah dinas resmi, selanjutnya juga pernah menjadi Markas Barisan Keamanan Rakyat , hingga akhirnya di tahun 1976 tempat ini resmi menjadi Museum Tekstil Indonesia yang diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto.
Selain sebagai ajang pamer museum ini tak jarang menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan yang tentunya masih berhubungan dengan dunia pertekstilan, bekerjasama dengan Kriya Indonesia, Museum Tekstil Jakarta kerap menggelar beberapa pelatihan atau workshop seperti pelatihan menjahit kulit kayu, pengenalan tekhnik quilting juga workshop lainnya.
Salah seorang teman saya Mbak +Astri Damayanti yang juga aktif di Kriya Indonesia beberapa kali mengajak saya untuk ikut serta dalam kegiatannya, bisa dibilang ke museum tujuannya ga cuman liat-liat aja, tapi juga berkegiatan.
Mbak Astri Damayanti, Mbak Ria dan Tiffany |
Seperti hari Minggu 26 Februari kemarin, saya sengaja kembali datang ke museum ini, karena ada hal menarik lainnya, yaitu acara Wisata Belanja bersama Honestbee, awalnya agak bingung juga sih.. apa hubungannya belanja dan museum.
Tapi ternyata saat acara berlangsung baru saya "ngeh", jadi saat pembukaan acara kami di ajak mengenal apa itu Honestbee, salah satu e commerce atau lebih tepatnya supermarket online sih kalau saya sebutnya, karena Honestbee ini bekerjasama dengan Transmart Carrefour, jadi barang yang disediakan adalah yang memang di jual di supermarket modern itu.
Pas pertama kali mencoba aplikasi Honestbee ini sih lumayan excite, soalnya bawaan aplikasinya enteng dan mudah aja, pilih-pilih barangnya pun enggak ribet apalagi metode pembayaran dan waktu pengiriman bisa disesuaikan dengan keinginan kita.
Selain itu hal yang menarik dari honestbee ini karena saat kita berbelanja nantinya akan ada Asisten Belanja, yaitu orang yang bertanggung jawab pada pesanan kita mulai dari pemilihan barang, memberikan saran barang pengganti kalau-kalau barang yang kita pesan stoknya kosong sampai memastikan kalau pesanan kita diterima dengan baik.
Adanya asisten belanja ini ternyata sangat membantu, seperti pas saya lakukan order kemarin, ada satu barang yang ternyata stoknya habis, nah.. Si asisten belanja ini telepon ke saya dan menyarankan mengganti jenis barang yang saya order dengan barang sejenis dengan harga yang sama, meski beda merek, ini yang membuat layanan ini terasa personal banget.
Ini lho Asisten Belanja yang sudah bantuin saya belanja kemarin. |
o iya.. biar enggak kepanjangan baca ceritaku ini, untuk cerita Honestbee dan bagaimana cara memesannya akan saya tulis di artikel ini yah.. silahkan dibaca, pasti menarik.
Ok.. kembali ke acara di Museum Tekstil hari Minggu kemarin yah, setelah kita diajak berkenalan dengan Honestbee, selanjutnya kami semua diajak berkeliling museum dan menikmati beragam koleksi yang dipamerkan, yaitu koleksi Batik Pesisir seperti yang saya ceritakan di atas, ada yang menyentil saya waktu itu, sang tourguide kita hari itu adalah Tiffany, warga negara Perancis yang ternyata tahu banyak sekali tentang tekstil asli Indonesia, terutama Batik, saya yang orang Indonesia malah pengetahuan tentang itu terbatas, rasanya pengen nutup muka pakai tas kresek .
Me with Tiffany si bule yang paham betul tekstil asli Indonesia |
Pengenalan Museum Tekstile ini juga sebagai upaya semakin mendekatkan masyarakat agar lebih mencintai dan gemar berkunung ke museum sebagai media edukasi, itu yang dismpaikan oleh Ibu Ari saat memberikan sambutan.
Acara Wisata Belanja ini ternyata tak hanya diisi dengan tour keliling museum dan berbelanja bareng di Honestbee, tapi juga ada demo masak oleh Chef Jun, ada dua resep yang diperagakan yaitu Ayam Rica-rica ala Resep Dapur Ayah dan Puding Srikaya Gula Merah, dua-duanya resep praktis yang mudah ditiru.
Seluruh bahan dari kedua resep itu ternyata di beli langsung lewat Honestbee lho..
Chef Jun mendemokan masakan andalan |
Dan akhirnya acara hari Minggu itu lumayan menyenangkan, meski acaranya padat dangan tiga acara utama tapi karena kita melakukannya dengan enjoy ditambah suasana museum yang klasik dengan banyak pohon peneduh disekitarnya membuat kami para undangan tidak merasa lelah sama sekali, next kayaknya pengen ngajak anak-anak main lagi nih ke Museum Tekstil Jakarta ini.
Yeaay.. it's wrap. |
eh ternyata jalan kemari karena undangan ya, asyik bener, ketemu teman baru, dapat pengetahuan baru, bawa pulang gift menarik sih baisanya, hahaha....
ReplyDeletesaya jarang ke museum, pernah sekali ke museum hewan, cuma liat2 doang terus pulang. hehe, tapi jadi tambah pengetahuan banyak yang ndak tahu jadi tahu.
Iyya sekalian ketemuan sekalian jelajah museum.
DeleteMakasih sudah mampir..
Iyya sekalian ketemuan sekalian jelajah museum.
DeleteMakasih sudah mampir..
Tertarik banget belanja di Honestbee kayaknya lebih mudah ya ga perlu keluar rumah juga.
ReplyDeleteMudah banget..
DeleteWah asik.. bisa selfie sama guidenya.
ReplyDeleteBlogger selalu tahu kesempatan..😀😀
Deletewaaa seru banget, sayang aku gak bisa ikutan waktu itu...
ReplyDeletePadahal seru banget lho..
DeleteHebat deh Tiffany yang jago bahasa Indonesia dan bisa jadi tour guide. Jadi malu sama diri sendiri
ReplyDeleteIyya.. Aku juga malu.
DeleteWahhh seru nih bisa liburan Edukasi kayak gini, jadi kepingin nih ...
ReplyDeletebanyak kemudahan ia kalau belanja di Honestbee ?
Mudah dan praktus pastinya.
DeleteIni salah satu museum favorit aku :)
ReplyDeleteSama donk kita..
DeleteCara asik berwisata yg menyenangkan sekaligus belajar budaya indonesia
ReplyDelete