Atau sudah tahu enggak salah satu Selebgram yang kedapatan mengupload
siaran Live nya di Instagram dengan konten yang tidak senonoh?
Pasti kaget donk pas pertama kali tahu, dan muncul pertanyaan di benak
kita, masa sih dia begitu ? apa bener berita itu ya?
Karena bisa jadi imej yang kita tangkap dari para pesohor itu mereka adalah
orang-orang yang baik-baik saja dan jauh dari hal-hal yang bernilai negatif,
kenapa pikiran kita bisa digiring kesitu yah? Itu karena brand baik yang
menempel di diri para artis itu yang secara sadar atau tidak mempengaruhi pola
pikir kita pada mereka.
Apa yang para artis itu tampakkan di publik itulah yang disebut Personal
Branding , yaitu cara kita memasarkan diri kita, atau dikenal seperti apa kita.
Jadi siapa sih sebenarnya yang butuh personal branding ini? Tak hanya para
pesohor atau politikus saja lho yang membutuhkannya, orang yang berhubungan dengan
banyak orang juga membutuhkan personal branding yang baik.
Apalagi di era digital
seperti sekarang ini, bisa dibilang separuh penduduk Indonesia ini berhubungan
lewat internet dan hampir semua dari total 132,7 juta ini juga aktif bermedia
sosial, tak pelak kalau membangun personal branding yang baik wajib hukumnya
buat para netter yang ingin mendapatkan keuntungan dari kegiatannya bersosial
media.
Salah satu pekerjaan yang
membutuhkan personal branding yang baik di dunia maya adalah Blogger, karena
itu beberapa waktu yang lalu Indonesia Social Blogpreneur (ISB) salah satu
komunitas yang bertujuan memajukan kualitas dan kapasitas Blogger mengadakan workshop
bagaimana membangun personal branding yang baik di dunia digital.
Teh Ani Berta penggagas komunitas ISB |
Dengan menggandeng CNI
sebagai mitra workshop ini, sang pimpinan komunitas Teh Ani Berta mengundang
dua pembicara mumpuni yaitu Vincent foundernya hellofranchise.com dan Mbak Dewi
K Rahmayanti selaku Social Media
Consultant.
Saya yang sering nulis di blog ini boleh donk di sebut Blogger, so saya
harus ikut pastinya, dan Alhamdulillah saya terpilih untuk ikut workshop ini, bertempat di Burgerking , Plaza Festival, Jakarta
, meski acara di gelar di jam-jam kritis tidur siang, bayangkan saja acaranya
di buka setelah kita para peserta di layani dengan makan siang dan dikumpulkan
jadi satu di ruangan ber AC, jadi logikanya keadaan kita bagaimana donk ?
ngantuk lah, hehe.. tapi ternyata enggak lho, karena materi yang
disampaikan oleh dua pembicara ini kece badai jadi si kantuk ini malah pergi
menjauh.
Acara dimulai dengan selayang pandang tentang CNI, bagaimana bertumbuhnya
dan strategi apa yang dijalankan sehingga nama CNI ini begitu familiar di
masyarakat Indonesia, saya ingat pertama kali kenal saat mencari suplemen buat
Hasnah yang waktu kecil sering terserang Asma sekitar 14 tahun yang lalu, waktu
itu seorang teman mengenalkan salah satu produknya, namanya Sun-Chlorella,
semacam suplemen berbahan ganggang hijau yang diyakini memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan, dan memang nyatanya waktu itu Hasnah lumayan memperoleh
kemajuan setelah rutin mengkonsumsinya.
Naah.. dari situ saya tahu kalau CNI itu adalah sebuah brand dengan
kualitas produk yang baik, dan sepertinya itu yang terus mereka jaga sampai
sekarang, ini juga bisa di sebut personal branding juga lho..
Dan tak hanya menjaga kualitas CNI ini juga terus berinovasi, seperti terus
mengembangkan produk-produknya sampai memberikan layanan pembelian online lewat
websitenya di GeraiCNI.com agar memudahkan para user untuk mendapatkan
produk-produk CNI.
Selesai penjabaran tentang CNI, giliran Vincent si penemu hellofranchise.com yang memaparkan bagaimana membangun personal branding via website.
Diawal acara Vincent yang masih muda banget ini memberikan pertanyaan yang
menggelitik, dia bertanya
“apa bedanya website dan blog?”
Beberapa peserta berusaha menjawab, saya juga donk.. tapi karena enggak
dilihat jadinya enggak jawab *alesan
Ternyata ini nih penjelasannya :
Website adalah situs url yang kita akses dengan memasukkan protocal www
sedang Blog adalah bagian dari website itu yang berupa suatu halaman konten
berisi tulisan dengan topik spesifik yang sudah ditentukan oleh penulis.
Dan biasanya website tampilannya lebih dinamis dan lengkap.
Bagaimana membuat website ini bisa memanfaatkan layanan sistem Saas (
Software as a service) seperti yang saya pakai ini, saya memanfaatkan fasilitas
Blogger untuk membuat lubenaali.com tercinta ini, atau kita juga bisa memanfaatkan
layanan secara personal seperti CMS atau Scratch.
Pengen tahu bagaimana sebuah website yang baik itu, ternyata masih klasik
yah yang paling utama yaitu konten, content is the King, setuju banget, sebuah
website atau blog yang punya konten yang baik akan lebih banyak tamunya.
Selanjutnya setelah konten yang baik, sebuah website atau blog yang baik
seharusnya memiliki fitur, desain, peletakan dan performa yang saling
menunjang, kelima komponen itu kalau di rawat dengan baik akan menghasilkan
satu website ataupun blog yang mumpuni untuk dijadian media mendongkrak
personal branding buat pemiliknya dan itu artinya bisa jadi sumber penghasilan
juga.
Kalau si Mas Vincent yang imut ini menjelaskan bagaimana proses sebuah
website terbentuk dan bisa dijadikan alat untuk mengangkat personal branding
kita, selanjutnya ada Mbak Dewi yang memberikan tips dan trik mengenai personal
branding ini lewat sosial media.
Jadi begini.. seorang Blogger itu tak hanya bisa membranding dirinya
sendiri lewat blog saja, tapi juga lewat semua akun sosial media
yang dimilikinya, seperti seorang beauty blogger yang rajin menulis tentang
beragam review kosmetik di blognya, dia juga harus aktif “menjual” dirinya lewat
sosial media seperti mengupload kegiatannya yang berhubungan dengan dunia
kecantikannya di akun Instagramnya, atau melakukan video tutorial bermake up
lewat akun Youtube miliknya.
Jadi kalau mau jadi Blogger yang baik itu repot donk? Engg... bisa jadi, karena biasanya yang membaca blog kita ini juga aktif bersosial media, jadi
bisa dibilang akun-akun sosial media yang dimiliki Blogger adalah jembatan yang
mengantarkan pembacanya untuk bisa mengunjungi blog yang kita miliki.
Masih kata mbak
Dewi kalau untuk membranding diri sendiri ini, khususnya buat Blogger sebaiknya
dilakukan dengan trik yang tepat, seperti bagaiman memposting foto-foto di Instagram, jangan posting terlalu banyak, takutnya malah mengganggu trus kita di
unfollow..hayoo siapa yang rugi? Pilih foto terbaik yang akan di upload dan
pastikan foto itu menarik sehingga banyak yang respon, dan itu artinya akan
sering munccul di feed follower kita, karena sistem algoritma Instagram dan
Facebook akan selalu menampilkan thread yang banyak direspon, so artinya kalau
kita posting banyak-banyak di kedua sosial media tersebut tapi tak bermutu dan minim respon, yah
percuma.. akan tenggelam saja.Ini lho yang namanya Mbak Dewi, cantik ya? |
Jadi konten apa saja yang perlu kita angkat di media sosial yang kita miliki? untuk ini kayaknya sesuaikan saja dengan apa yang ingin tampilkan, agar orang tahu kita ini siapa, sehingga usaha membranding diri kita ini tidak melenceng dan salah sasaran, sebaiknya fokus dengan jenis blog yang kita miliki.
Jadi personal branding itu menyombongkan diri donk? bukan.. kalau kita seorang food blogger, dan lalu memposting suasana dan makanan di restoran mewah yang akan kita review tidak bisa dikatakan sombong donk.. tapi lebih memberikan informasi, pun saat seorang blogger menampilkan pencapaiannya, itu juga salah satu upaya membranding dirinya sendiri.
Para pembicara kita hari ini |
Saya jadi berpikir kalau saya senang nulis tentang parenting, tak jarang memposting berbagai hal tentang parenting dan kesehatan anak di beberapa akun media sosial yang saya miliki, itu artinya juga saya sedang melakukan personal branding pada diri saya sendiri? iya tepat, Mbak Dewi juga menyarankan kalau sebaiknya dalam melakukan personal branding harus seimbang di semua akun media sosial yang kita milki dan sebisa mungkin benar-benar menunjukkan apa yang ingin kita sampaikan ke publik.
Yang penting saat melakukan personal branding itu kita harus konsisten dan terus -menerus.
Yang penting saat melakukan personal branding itu kita harus konsisten dan terus -menerus.
Ok.. sepertinya ilmu yang bermanfaat banget tentang personal branding ini lumayan membuka mata saya, dan sempat bikin kesimpulan kalau kerjaan yang berhubungan dengan dunia digital tak pernah bisa dianggap mudah, tapi juga sekaligus menyenangkan.
Dan setelah lebih dari 3 jam para peserta mendapat ilmu baru tentang personal branding ini, tiba waktunya acara ditutup dengan acara bagi-bagi hadiah, ok..saya enggak dapet.
Dan setelah lebih dari 3 jam para peserta mendapat ilmu baru tentang personal branding ini, tiba waktunya acara ditutup dengan acara bagi-bagi hadiah, ok..saya enggak dapet.
O iya.. mau tahu enggak apa yang saya bawa buat oleh-oleh seusai
acara ini? sekotak minuman yang seger banget, namanya Up Honey lemon
Tea, katanya ini juga merupakan produk unggulannya CNI, semacam minuman
serbuk teh dengan kandungan lemon dan madu, apalagi bikinnya gampang
banget, hanya cukup ditambah air dingin dan es batu, cocok banget
dinikmati pas Bekasi lagi panas-panasnya kayak sekarang ini.
Seger banget... |
Sepertinya cukup ini dulu yah.. dilain waktu kalau saya mendapat ilmu baru tentang hal-hal lain yang juga baru buat saya, pasti akan saya share dan kita bisa belajar barsama.
Terima kasih untuk hari yang indah ini. |