Enggak ada yang biasa disetiap gelaran Sarasehan Tau Dari Blogger, komunitas yang tidak hanya berisi para blogger kece ini selalu konsisten mengusung tema kemanusiaan dan gerakan sosial ini setiap eventnya.
Seperti Sarasehan TDB 2 yang diadakan di tempat yang sama seperti Sarasehan TDB 1
yaitu di Gedung PMI Pusat daerah Kramat raya, Jakarta timur, menempati salah
satu ruang pertemuan yang nyaman meski tidak terlalu luas tapi cukup membuat
nyaman semua yang hadir, acara sarasehan yang kedua ini tetap bertema humanis #Savecare4Humanity yang juga jadi
tagar khusus selama acara berlangsung di tanggal 20 Februari 2016 dan sempat
menjadi trending topic di Twitter.
Acara yang dibagi 3 sesi ini dan
berlangsung dari jam 11 an, diawali dengan presentasi dari dua siswa Global
Jaya School, Band Cokelat dan yang terakhir penjelasan dari PMI.
Sesi 1 Hydro Solar untuk
pemenuhan air bersih
Awalnya saya tidak ada gambaran
apapun tentang proyek yang dibawa dan akan dipresentasikan oleh dua siswa
unyu-unyu dari Global jaya School, David yang lahir di 8 Juli 1999 dan Dominic yang lahir di tanggal 30 Juli 1999.
Tapi setelah mereka menjelaskan
kepada kami apa itu Hydro Solar dan bagaimana manfaatnya untuk banyak pihak
saya jadi berpikir “ wow.. u’re cool gaes “
Gimana enggak keren ternyata dua
siswa ini punya proyek yaitu membuat suatu alat yang bisa menyedot air tanah di pinggiran kota Jakarta,
tepatnya di desa Pasar Angin, Bogor ke tandon air dan mengalirkannya ke
fasilitas MCK (Mandi Cuci kakus) yang juga akan mereka buat dan sediakan untuk
warga di desa itu untuk lebih dari 100 orang, dan hebatnya alat itu digerakkan dengan hanya menggunakan tenaga
matahari, mereka menamai alat atau proyek itu Hydro Solar.
Dua siswa yang masih duduk di
kelas 11 ( 2 SMU) ini ternyata enggak main-main dengan proyeknya semua di
teliti dengan baik dan disurvey dengan mendetail, mereka datang langsung
kelokasi dan mendengarkan keluhan dari warga sekitar yang selalu kesulitan air
dan memerlukan waktu dan usaha yang besar untuk bisa mendapatkan air di saat musim kemarau dan sumur mereka kering, bahkan ada
kejadian seorang Nenek terjatuh saat mengambil air dan akhirnya sakit sampai
meninggal, kejadian yang di ceritakan warga itu ternyata membuat David dan Dominic
tergerak hatinya apalagi saat melihat sendiri anak-anak yang mandi menggunakan
air sungai atau got tepatnya yang kotor dan tidak higinis, dari situ mereka
bertekad kalau proyek Hydro Solar ini harus terlaksana, meski sudah dipastikan
akan menemui banyak kendala, terutama masalah biaya yang memang tidak
sedikit.
Diagram proyek dua siswa hebat ini |
David dan Dominic yang datang
didampingi Bu Guru pembimbing pelaksanaan proyek itu juga menjelaskan kalau
besar harapan mereka proyek ini akan segera dilaksanakan mengingat hanya 60%
warga pinggiran Jakarta yang mendapatkan akses air bersih dengan baik, besar
harapan mereka Hydro Solar dan sarana MCK sehat yang akan mereka buat nanti
akan bisa menekan angka warga yang tidak tercukupi kebutuhan air bersihnya,
semoga saja.
Sesi 2 Band Cokelat dukung anti
Pembajakan
Setelah acara makan siang ada
yang seru di sarasehan TDB 2, Band Cokelat hadir dan kembali menyebarkan
semangat nasionalisme kepada para blogger yang hadir untuk diteruskan ke seluruh
negeri, kali ini Band Cokelat membahas tentang kacaunya koordinasi hak cipta di
Indonesia dan tingginya tingkat pembajakan.
Pernah enggak terpikirkan kenapa
para seniman ini begitu benci dengan yang namanya pembajakan? Begini..eeeaa..
saya punya contoh sederhana, suatu saat kita di beri ilham oleh Allah untuk
bisa menciptakan satu produk, anggaplah itu tas atau dompet istimewa, hasil
karya kita dengan banyak uji coba desain dan survey berkali-kali, serta
pemilihan bahan dan pengerjaan yang sepenuh hati hingga akhirnya tercipta satu produk tas yang
eksklusif perwujudan ide kita, dan dengan bangganya kita patenkan hasil karya
kita itu, namun tiba-tiba ada tas yang sama dengan merek yang sama namun bukan
buatan kita beredar dipasaran dengan harga lebih murah dari produk hasil karya
kita... bagaimana perasaan kita? Hancur..hancur pasti.
Begitulah rasanya kalau hasil
karya kita dibajak, para pembajak itu bisa menjual harganya dengan murah
kepasaran karena mereka memang tidak melewati proses pencarian ide yang rumit
itu.
Itulah yang membuat band Cokelat
yang notabene band yang selalu konsisten dengan humanismenya ini selalu lantang
menyuarakan kampanye anti pembajakan dan selalu bangga atas hasil karya kita
sendiri, negara kita sendiri.
Dengan mengangkat jargon
#IamIndonesia dan Stop Piracy Band Cokelat berharap pembajakan di Indonesia
bisa hilang selama-lamanya, untuk mendukung
gerakan itu Band Cokelat juga mempromokan satu produk asli Indonesia,
yaitu Tshirt #IamIndonesia, ini keren banget, Tshirt berbahan premium dengan
motif garuda dan peta Indonesia yang dibordir dengan benang emas berkualitas
tinggi, tapi ada yang paling luar biasa dari produk Tshirt yang didesain khusus
oleh Hengki Kawilarang ini yaitu di setiap item Tshirt sudah disertai barcode
berbeda, yang di bordir di kanan bawah Tshirt, jadi di tanggung kita eh Tshirt
kita ini eksklusif sekali dan enggak bakal tertukar.
Tshirt asli Indonesia ini
diharapkan mengambarkan Indonesia yang mampu melahirkan hal-hal hebat yang
berkualitas.
Personil Band Cokelat |
Sesi 3 PMI di semua lini
Ini adalah sesi terakhir dari
acara TDB kali ini, dari PMI diwakili oleh Mbak Rovie, yang semula saya kira
laki-laki karena namanya.
Mbak Rovi memaparkan usaha PMI
dalam menjaring sukarelawan dengan berbagai cara, dengan program PMR yang
mencakup sekolah-sekolah dimulai dari Sekolah Dasar hingga masuk ke lingkungan
kerja dengan Program Tenaga Sukarela Profesional, dengan program ini
memungkinkan perusahaan-perusahaan juga ikut serta dalam menggerakkan para
karyawannya untuk menjadi relawan PMI.
Sebenarnya apa sih yang dilakukan
para relawan ini bila bergabung dengan PMI? Banyak, karena bila bencana terjadi
berbagai tenaga dengan berbagai kealian diperlukan termasuk saat pasca bencana
seperti dukungan kesehatan, pelayanan sosial, pendidikan dan pelatihan berbagai
hal itu biasanya diperlukan untuk memuihkan kondisi setelah bencana terjadi ,
dan tentunya dibutuhkan banyak sukarelawan dengan keahlian yang kompeten di
bidang-bidang itu untuk menanganinya.
Lalu bagaimana caranya bila kita
tertarik untuk bergabung untuk menjadi sukarelawan PMI ? gampang sekali tinggal
datang ke kantor-kantor PMI dan kita akan di minta mengisi formulir yang akan
diproses menjadi ID card Sukarelawan PMI.
Mbak Rovie dari PMI |
Setelah pemaparan dari perwakilan
PMI acara pun berakhir, meski tidak benar-benar berakhir, karena setiap acara TDB selalu banyak hadiah, juga untuk Sarasehan
kali ini, sederet sponsor sudah menyiapkan hadiah untuk para peserta, salah
satunya dari Central Springbed, produsen kasur dan perlengkapan tidur yang
berkualitas.
Beberapa produk
dari Central Spring bed dibagikan di acara ini, meski saya enggak beruntung
mendapatkannya, tapi saya ikut senang karena teman-teman blogger saya Liswanti
Pertiwi, Tauhid Patria, Agung Han dan
Horas Silalahi berkesempatan merasakan kenyaman produk Central Spring Bed ini,
yang konon katanya bisa menyokong posisi tidur dengan baik karena terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan melewati proses serta quality control yang mumpuni sehingga setiap produk keluaran Central Spring Bed merupakan produk premium, apalagi mereka juga mengklaim kalau produk-produk Central Spring Bed ini anti alergi dan tungau sehingga aman dipakai bahkan untuk bayi sekalipun tanpa takut terjadi alergi pada pernafasan dan kulitnya, keren deh..
Produk Central Spring Bed di desain mengikuti kontur tubuh sehingga menjamin kenyamanan penggunanya, koq saya bisa tahu sih? sebab beberapa waktu lalu kami sekeluarga sempat menginap di salah satu hotel dan merasakan kenyamanan kasur Central Spring Bed ini, jadi pengen punya satu nih dirumah, apalagi salah satu anak saya mengidap asma kayaknya aman kalau tidur pakai kasur dan bantal dari Central Spring Bed.
Inilah sedikit cerita saya tentang Sarasehan TDB yang kedua ini dan semoga selanjutnya akan ada sarasehan yang ketiga untuk kembali menyebarkan semangat kemanusiaan.
Produk Central Spring Bed di desain mengikuti kontur tubuh sehingga menjamin kenyamanan penggunanya, koq saya bisa tahu sih? sebab beberapa waktu lalu kami sekeluarga sempat menginap di salah satu hotel dan merasakan kenyamanan kasur Central Spring Bed ini, jadi pengen punya satu nih dirumah, apalagi salah satu anak saya mengidap asma kayaknya aman kalau tidur pakai kasur dan bantal dari Central Spring Bed.
Salah satu produk berkualitas dari Central Spring Bed |
Inilah sedikit cerita saya tentang Sarasehan TDB yang kedua ini dan semoga selanjutnya akan ada sarasehan yang ketiga untuk kembali menyebarkan semangat kemanusiaan.
Semoga menular ya rasa kemanusiaan dan kepedulian mereka terhadap sesama.
ReplyDeleteAmiiin..
DeleteBenar-benar kegiatan yang sangat bagus. Semoga kedepannya makin sukses.
ReplyDeletealhamdulillah masih ada rasa kemanusiaan yaa
ReplyDeleteWaah, kegiatan keren nih, mau dong kapan-kapan diajak mbaa
ReplyDelete