Sarasehan perdana TDB |
Bangga donk pakai produk dalam negeri !!
Bangga donk pakai produk lokal !!
Kayaknya semakin banyak slogan
ini terdengar, apalagi isu MEA (
Masyarakat Ekonomi Asean) yang semakin santer tertulis dimana-mana, yang konon
katanya bakal banyak sekali persaingan dari luar di berbagai bidang, naah..
dari situ beberapa orang terpanggil untuk menyuarakan cinta produk dalam negeri
itu lebih keras, diantaranya kami, yaitu para Blogger yang tergabung di
Komunitas Tau Dari Blogger, komunitas keren *ehem* ini sebenarnya bukan hanya
melulu dari kalangan blogger aja sih.. tapi juga banyak yang berprofesi lain,
tapi memang yang tak jauh-jauh dari dunia digital.
Dan untuk lebih mempakemkan
gerakan ini, Tau dari Blogger mengadakan Sarasehan yang pertama bersama PMI ,
Humas Kementrian Kepariwisataan, dan Musisi Band Cokelat, dengan tema “Solidaritas Untuk Sesama”.
Sarasehan yang sebenarnya
dipersiapkan dadakan tapi Alhamdulillah berjalan sukses, ini terbukti dengan
pergerakan di Twitter yang menempatkan hastag #TauDariBlogger menempati urutan
pertama selama acara, di bagi dalam tiga sesi, semua berhubungan sih..
Pembukaan acara resmi di buka oleh Mas Muchtar sang ketua panitia, Mas Muchtar mengharap sarasehan ini
akan membawa banyak dampak baik untuk semua yang terlibat, selanjutnya sambutan
oleh Bapak Dr.H.M. Iqbal Alamsyah
dari Pesona Indonesia yang humble dan asyik orangnya, Pak Iqbal intinya
mengharapkan ada satu sinergi yang apik antara aspek kepariwisataan negeri ini
dengan para blogger yang dianggap sebagai penyampai yang baik ke masyarakat ,
jadi lewat tulisan ini kita bisa kasih tahu ke banyak orang ini lho..
programnya Kementrian Pariwisata, seperti itulah kira-kira...
Sesi 1 Pembahasan tentang lambang kepalangmerahan oleh PMI
Di sesi ini ada Mas Herman dari PMI DKI Jakarta yang
menerangkan tentang perjalanan dan sejarah lambang Palang Merah, jadi kalau
selama ini kita melihat lambang palang merah seperti gambar di bawah, itu adalah lambang
resmi Palang Merah dan eggak ada unsur keagamaan didalamnya, sebenarnya lambang
yang mirip bendera negara Swiss ini memang didedikasikan untuk Bapak Henry
Duncan sang pencetus gerakan Palang Merah yang memang berasal dari Swiss, namun
seiring berjalannya waktu lambang resmi
Palang Merah ini bertambah menjadi empat yaitu lambang cross merah, bulan sabit
merah, singa merah dan kristal merah, untuk yang terakhir ini khusus untuk
negara Israel, yang ngotot enggak mau memakai ketiga lambang yang sudah
disepakati sebelumnya dan mereka setuju untuk bergabung dengan Palang Merah
dengan syarat memakai lambang Kristal merah khusus untuk negaranya, dan untuk
ketentuannya setiap negara hanya boleh
memakai satu dari keempat lambang itu, dan yang berhak menentukan itu adalah
negara.
Palang Merah Indonesia sendiri
memakai lambang Palang Merah yang pertama dan itu juga digunakan oleh Dinas
medis Militer TNI, jadi itu resmi hanya milik mereka.
Tapi coba perhatikan berapa
banyak institusi yang menggunakan lambang Palang Merah itu di modifikasi
lambang institusinya? Dan ternyata itu adalah Pelanggaran, tapi sayangnya
Indonesia tidak mempunyai RUU Lambang yang mengatur ini khususnya lambang Kepalangmerahan
ini, jadi seenaknya saja setiap orang bisa membuat lambang komunitas,
perusahaan atau institusinya dengan memasukkan lambang palang merah ini.
Memangnya kenapa sih koq palang
merah pelit banget enggak mau beragi lambang dengan institusi lain? Lha koq
saya yang sewot.. ternyata konsekuensi yang bakal diterima bila kita terus
menyalahgunakan lambang palang merah ini lumayan berat, diantaranya keanggotaan
Indonesia akan dicabut dan akan tidak mendapatkan bantuan kemanusiaan saat
terjadi bencana nah lho..berat kan?
Maka dari itu PMI juga
menhgharapkan masyarakat membantu untuk mendesak pemerintah mengesahkan RUU
lambang ini. Semoga saja ya..
Lambang resmi Palang Merah Indonesia, sumber sitiyuriah.blogspot.com |
Sesi 2 Ilmu Digital Media Dahsyat oleh Nuty Laraswaty
Di sesi ini diisi oleh Mbak Nuty larswaty, seorang expert di
bidang media digital, meskipun orangnya low profile banget sih sebenarnya, dan
enggak mau dibilang expert padahal pengetahuannya dibidang ini sampek
luber-luber buktinya beliau ini mau membagi-baginya dengan kami semua yang
hadir di Sarasehan Tau Dari Blogger ini.
Mbak Nuty yang juga aktif
dibeberapa komunitas berbasis digital ini membagikan ilmunya, bagaimana bisa
terus bertahan dalam mengembangkan diri kita atau mempromosikan produk yang
kita miliki, produk disini bisa jadi blog kita , yaitu dengan mengikuti
perkembangan trend teknologi dan menguasai teknik SEO dengan cara gencar
berpromosi lewat sosial media .
Kenapa kita harus selalu
mengikuti perkembangan teknologi informasi ? karena memang tak dapat dipungkiri
kalau perkembangan sosial media ini berkembang sangat pesat sekali, kalau dulu
orang sudah puas berbagi di Facebook dan Twitter, kini juga muncul Instaram, juga
anak-anak muda yang lebih asyik bertukar informasi di Path atau Periscope,
perkembangan yang nyaris tak terbendung ini sebenarnya bisa menjadi berkah buat
kita yang bekerja di bidang media digital dengan jeli memanfaatkan moment dan
menentukan pangsa pasar kita.
Mbak Nuty juga menjelaskan kalau
perkembangan dunia digital yang melesat bak roket ini juga bisa dimanfaatkan
para pelaku UKM di Indonesia, dengan bijak menggunakannya tak mustahil kalau
media sosial ini bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan produk UKM suatu daerah
akan bisa tersebar informasinya dengan adanya beragam sosial media ini.
Dan lagi-lagi Mbak Nuty meminta
para blogger yang notabene melek di dunia digital media ini mau membantu
program yang juga digadang pemerintah untuk memajukan UKM yang ada di lingkungan
sekitarnya.
Mbak Nuty Laraswati |
Sesi 3 Kepedulian Band Cokelat akan Produk Asli Indonesia
Naah.. ini sesi penutupan yang
keren, karena di sesi terakhir ini para personil band Cokelat yang hari itu
hadir dengan personil lengkapnya Edwin Marshal, Jackline Rossy, dan Ronny
Fibrianto berbagi dan menitipkan pesan moral kepada semua yang hadir di
sarasehan TDB kali ini.
Band cokelat memang sering
dilabeli band nasionalisme, enggak percaya? Coba aja nyanyi satu lagu band ini
yang berjudul Bendera, pasti deh langsung terbakar jiwa cinta negara kita,
minimal langsung ingat Indonesia saat kita kebetulan diluar negeri , ini juga kejadian pas
kemarin di acara sarasehan Tau dari Blogger ini, band ini sempat menyanyikan
lagu ini, dan sudah bisa ditebak, seisi ruangan langsung kompak koor bareng.
Dan ternyata band Cokelat juga
sedang gencar-gencarnya menyuarakan Gerakan Budaya Bersih dan Senyum bersama Kementrian Maritim Indonesia, jadi lewat gerakan ini Band Cokelat mengajak para
penggemarnya yang kebanyakan anak muda untuk mulai menerapkan kebiasaan ini, juga menyangkut nasionalisme enggak perlu muluk-muluk, dengan
terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan menjaga pantai tetap bersih berarti
ikut menjaga kelestarian lingkungan dan itu artinya membuat pantai lebih baik,
Indonesia lebih baik, satu langkah sederhana yang berdampak besar.
Band Cokelat ini juga konsisten
memakai produk dalam negeri untuk alat musiknya saat mereka tampil, itulah
mengapa mereka menjadi endorse beberapa brand alat musik lokal, masalah
kualitas klaim Edwin sang gitaris tak perlu diragukan lagi, bahkan beberapa
brand alat musik lokal ini malah berjaya
di negeri orang tapi sering dipandang sebelah mata oleh orang Indonesia
sendiri, waduh..
Karena memang mental kebanyakan
orang Indonesia lebih “doyan merek luar”,
padahal saat produk dalam negeri kita disaingkan dengan produk luar bakalan tak
kalah kualitasnya lho.. personil band Cokelat pun mengakuinya, jadi memakai
produk dalam negeri itu tak hanya mengangkat sisi nasionalisme semata tapi
memang lebih unggul, hanya saja kepedean kita yang perlu terus dipupuk untuk
bisa lebih bangga memakai semua produk asli Indonesia.
Personil Band Cokelat |
Dan akhirnya Sarasehan Tau Dari
Blogger yang berlangsung singkat ini diharapkan bisa menjadi tonggak untuk
penyampaian ke semua orang tentang bangga akan produk Indonesia dan berusaha
konsisten untuk selalu memajukan UKM yang artinya akan menguatkan ekonomi
Indonesia, berat yah kelihatannya, tapi bisa koq dimulai dengan hal yang
sederhana, contohnya saat memilih baju atau sepatu coba deh pilih yang buatan
Tajur atau Bandung, dan ini juga akan membuat penjualan produk dalam negeri
kita meningkat, dan UKM membaik, tak hanya barang-barang konsumtif kedepannya
kita sih berharap perusahaan-perusahaan juga semakin percaya dengan SDM asli
Indonesia, jadi saat kita menghadapi MEA dan tenaga kerja asing akan banyak
membanjiri Indonesia, tapi tenaga kerja kita yang kompeten masih tetap mendapat
prioritas diperusahaan-perusahaan, maunya sih begitu...
Tepat jam 4 sore acara yang
dipandu Mbak Liswanti Pertiwi dan Mas
Mochammad Sobari pun harus diakhiri, dan harapannya sih enggak hanya
berhenti disini, semoga Blogger- Humas Kepariwisataan- PMI- Band Cokelat akan
kembali dipertemukan, Amiin..
Numpang narsis bareng Vokalis band Cokelat |
Smoga bs ikutn lg di acara berikutnya ya mba :)
ReplyDeleteDan kita bisa ketemuan lagi.. asyiik..
Deletewah acara yang kece mbak semoga manfaat....
ReplyDeletekeren banget emang.. makasih dah mampir
DeleteBacanya seger.. Inspiratif.. Terimakasih ya mba.. Semoga #TauDariBlogger makin keren
ReplyDeleteMakasih juga Mas...
DeleteBacanya seger.. Inspiratif.. Terimakasih ya mba.. Semoga #TauDariBlogger makin keren
ReplyDeleteAku suka review ini, terasa sekali kepedulian dan motivasi berbagi untuk sesama ya mba.
ReplyDeleteAku pengin ikutan ah, even berikutnya
Makasih Mbak.. gabung di Tau dari Blogger aja Mbak.. acaranya keren-keren.
DeleteMasih ada ya band Coklat, ga ngikutin musik :)
ReplyDeleteMasih Mbak.. tapi personilnya baru-baru, tapi tetep keren ..:-)
Delete