Enak tinggal di perkampungan atau komplek perumahan? |
Tinggal di perkampungan atau komplek perumahan yah enaknya? pernah enggak kepikiran seperti itu, kalau saya pribadi karena memang dari bayi sampai unyu-unyu gini tinggalnya diwilayah perkampungan jadi merasa nyaman aja kalau tinggal di perkampungan, tapi bagi sebagian orang yang memang agak lumayan susah menentukan mau tinggal dimana, sebenarnya ada juga sih plus-minusnya tinggal di komplek perumahan ataupun perkampungan.
Plusnya tinggal di perkampungan
Biasanya warga kampung lebih guyub atau istilahnya kekeluargaannya lebih kental dan juga saling menjaga antar warga, tapi karena sifat yang seperti itu kadang malah ada yang terlalu perduli, lebih tepatnya kepo sih.. tapi hal ini yang bikin saya betah juga sih, apalagi buat saya yang perantauan dan jauh dari keluarga.
Minusnya tinggal di perkampungan
Selain sering dapat panggilan "orang kampung" juga untuk dikota besar khususnya kebanyakan warga perkampungan merupakan warga nomaden alias kontrakan jadi pendataan warga kadang kurang rapi, apalagi penomoran rumahnya wuiiih.. dijamin bikin bingung kurir antar barang.
Plusnya tinggal di komplek perumahan
Penamaannya lebih elit, soalnya biasanya nama perumahan kan bagus-bagus tuh.. kayak Pondok Nirwana, Mandala Riverside, atau nama-nama keren lainnya, jadi kalau pas ditanyain alamat enggak malu ngucapnya, hehe.. kalau kata saya lho.
Selain itu kalau aku liat kayaknya privasi warga perumahan lebih terjaga, buktinya di beberapa perumahan yang aku sering datangi sih seperti itu, dan juga untuk pendataan dan koordinasi macam-macam seperti sampah, atau penomoran rumah biasanya di komplek perumahan lebih teratur.
Minusnya tinggal di komplek perumahan.
Karena biasanya penghuni perumahan datang dari latar belakang dan asal daerah macam-macam jadi sifat indifidualismenya tinggi banget, bahkan kadang dengan tetangga sebelah aja enggak kenal, yang aku tahu sih..soalnya pernah kejadian saya nanya alamat di salah satu komplek perumahan, eh pemilik rumah enggak tahu alamat yang saya cari , dan ternyata alamat yang saya cari itu tept dua rumah di sebelahnya.. maklum ini perumahan mewah banget.
Tapi dimanapun kita tinggal memang sebaiknya selalu perduli dan care dengan tetangga kita, karena di Islam juga diajarkan betapa pentingnya kedudukan tetangga buat kita, jadi baik di komplek perumahan atau perkampungan semua tergantung pribadi masing-masing dimana dia merasa nyaman untuk tinggal.
Betul ada plus minusnya... Tapi dimanapun itu asalakan rumah kita sendiri rasanya beda loh...#itu kata saya loh
ReplyDeletesetujuuu...
DeleteTul tul tul betul...
DeleteEnakan tinggal dilomplek jauh dari GHIBAH
Deleteenak di perkampungan, apa salahnya disebut orang kampung? menurutku tidak ada bukti arti "orang kotaan" lebih baik, bagus, tinggi dibanding kata "orang kampung".
ReplyDeletehttps://aksarasenandika.wordpress.com/2015/08/25/kita-dan-beda/
hehe... iya juga sih,
DeleteMemang setiap tempat memiliki plus minus masing-masing ya mba. Kalau boleh milih sih tinggal di kampung, tetapi sering pergi ke kota hehehe
ReplyDeletenah loh.. istilahnya orang komplek ama orang kampung mbak :)
Deleteprnh ngerasain 2-2nya sih mba... dan aku milih enakan tinggal di komplek :D.. ngerasa lbh nyaman aja... apalagi dulu komplek perumahanku (di Aceh) itu komplek karyawan perusahaan oil and gas di sana... jd smua fasilitas komplit ;p.. sekolah, rs, bioskop, supermarket, tinggal sebut aja.. ga prlu kluar komplek istilahnya, smua udh tersedia...
ReplyDeleteskr udh nikah, tinggalnya ga dikomplek lg.. enaknya sih lokasinya untung strategis... tp ama tetangga yg terlalu kepo ini aku ga suka bgt -__-. mungkin krn emg ga biasa ama org2 bgini ya.. tp ya sudahlah.. emg hrs dibiasain ;)
itu plusnya tinggal di komplek perumahan, fasilitas dan koordinasi macem2 lebih teratur.
DeleteKalo menurutku sih enakan hidup di perkampungan, secara perkampungan nilai kekeluargaannya lebih kental. dibanding dengan orang perkotaan yg hidupnya skrg cenderung individualis, dan banyak tetangga sebelah pun tak mengenalinya, ah begitulah efek hidup di perkotaan...
ReplyDeletehttp://sastraananta.blogspot.com/2015/08/peluang-keuntungan-bernama-investasi.html
iya mas... semua tergantung pribadi masing-masing, ini gambaran umumnya saja sih
DeleteSaya juga tinggal di perkampungan. Suka membayangkan kalo tetiba tinggal di apartemen, apakah saya sanggup? Kayaknya tidak deh, sudah mikir berkali2 jawabnya tetap tidak ... eh malah jadi ngayal ya hehehe
ReplyDeletesama donk.. saya juga kadang mikir kayak gitu :)
Deletepasti ada plus minusnya ya dimana-mana hihi tapi personally aku tinggal di perkampungan dan it was good :d
ReplyDeletedimanapun emang tergantung kitanya yah .. *toss
Deleteminus di kampung itu kadang warganya terlalu ingin tahu urusan orang. tapi ga semua warga kompleks kok yg individualistis. ada juga warga perumahan yang guyub dan aktif secara sosial. Memang tetap ada plus minusnya tinggal di mana aja.
ReplyDeleteSalam kenal ya. Ini blog saya di wordpress yang aktif: http://tenteraverbisa.wordpress.com/
semakin diulik semakin asik katanya :)
Deletedi perumahan jg suka kepo mlh ibu2 n bpk2nya sk doyan ngerumpi dn omdo jg
ReplyDeleteKarena rmhnya rapet bgt
ReplyDeleteJd segala aktivitas yg kita lakukan itu pst ada yg tahu z
Tiap x keluar pst dikepoin
Ibu2 ny suka ngerumpi ampe mlm
Ampe ketawa2 mlbihi kunti
Bpk2 ny sering kumpul begadang maen kartu
Jd pengen pindah k kampung z
Aku lebih suka tinggal di kampung, sosialnya lebih tinggi. rasa kekeluargaannya lebih kuat, ga individualis.
ReplyDeleteSaya tinggal di perkampungan tapi wilayah kota administrasi,sosial ny lmyan tinggi,gotong royong rendah,fasilitas lmyan lengkap, koordinasi warga ny cepat,
ReplyDeleteTinggal di dunia ga da yg enak, manusia nya baik di depan nusuk di belakang
ReplyDeletemenurut saya lebih nyaman tinggal di kampung tapi kampung yang masi asri sifat gotong royongnya solit banget...
ReplyDeletedi bandingkan di komplek ,, rata rata mentang2 kaya sifat egonya tinggi2 jadinya sesama tetangga saling indifidualis saling engga kenal .. maklum orang komplek apa2 yang bekerja duit..
Tinggal di kampung itu orangnya pada julid ada masalah satu aja satu kampung langsung tau, cuih kalau milih tinggal di kampung trauma orang-orang nya pada kepo+suka ngejelekin
ReplyDeletesetelah nikah,kami memutuskan untuk tinggal di daerah perumahan,selama 3 tahun tinggal disini,selama itu pula saya gak mengenal tetangga kiri kanan depan belakang karna tingkat individualismenya sangat tinggi, awal tinggal disana saya sangat suka menyapa tetangga,sekali dua kali,saya mulu yg duluan nyapa, giliran saya ngetes untuk diam aja pas ketemu, eh orangnya jg pada diem, gak ada yg seindah dikampung sendiri saya rasa.
ReplyDeleteSaya sih lebih pilih kampung karena meskipun kumuh dan kurang enak tapi orang orangnya lebih ramah dan hangat dan juga kita bisa bermain bersama teman teman berbeda dengan komplek anak anaknya cenderung lebih cengeng dan pendiam (introvert).
ReplyDeleteKomplek lah, anak2nya teratur, keluar main klo sore, menjelang magrib pulang
ReplyDeleteDiperkampungan bocah dari yg kecil smp yg abg alay pagi siang sore mlm pada keluar, teriak2, ga kenal waktu org tuanya kyknya ga peduli
Kalau saya enak di komplek... Sanitasinya Jelas ( saluran air..jalan.. septiptang... sampah...) dan kalau iuran pada tertib.
ReplyDelete